Efek Alkohol Tak Sama untuk Semua Orang, Ini Penjelasan Ahli

Ahli mengingatkan ada sederet dampak minuman ini pada tubuh. Apa yang terjadi pada tubuh saat minum alkohol?
Ahli mengingatkan ada sederet dampak minuman ini pada tubuh. Apa yang terjadi pada tubuh saat minum alkohol?

Jakarta – Mengonsumsi alkohol menjadi pilihan pribadi yang sah, namun ada berbagai dampak yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya. Para ahli kesehatan mengingatkan bahwa meskipun ada pedoman mengenai konsumsi alkohol yang aman, efek yang ditimbulkan pada tubuh bisa sangat beragam, tergantung pada individu.

Dr. Sukamto, seorang dokter spesialis penyakit dalam, menjelaskan bahwa batasan “aman” dalam konsumsi alkohol sebenarnya bersifat relatif. Setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap alkohol, dan dalam banyak kasus, cara yang paling aman adalah menghindari alkohol sama sekali.

“Meski ada batasan konsumsi yang dianggap aman, tetap perlu diingat bahwa cara paling aman adalah tidak mengonsumsi alkohol sama sekali,” ungkap Dr. Sukamto.

Efek Jangka Pendek dari Konsumsi Alkohol

  1. Sistem Saraf
    • Penggunaan alkohol dapat mengganggu koordinasi motorik dan keseimbangan tubuh.
    • Bicara menjadi tidak jelas atau cadel.
    • Penurunan kemampuan untuk menilai situasi dengan baik.
    • Perasaan kantuk berlebihan.
    • Pada kasus yang lebih serius, konsumsi alkohol bisa menyebabkan hilangnya kesadaran.
  2. Sistem Pencernaan
    • Mual, muntah, diare, dan sakit perut bisa terjadi setelah mengonsumsi alkohol.
  3. Kardiovaskular
    • Konsumsi alkohol dapat meningkatkan detak jantung dan menyebabkan tekanan darah yang tidak stabil.
  4. Efek Ekstrem
    • Dalam dosis yang sangat tinggi, alkohol dapat menyebabkan keracunan alkohol, depresi pernapasan, koma, hingga berisiko fatal.

Dampak Jangka Panjang dari Konsumsi Alkohol

  1. Sistem Saraf
    • Kerusakan permanen pada otak.
    • Gangguan dalam memori dan konsentrasi.
    • Terjadinya sindrom Wernicke-Korsakoff, yang mempengaruhi bagian-bagian tertentu dari otak.
    • Neuropati perifer, yaitu kerusakan pada saraf tepi.
    • Gangguan tidur kronis.
  2. Sistem Pencernaan
    • Penyakit serius seperti sirosis hati, pankreatitis kronis, tukak lambung, peradangan usus, serta kanker pada mulut, tenggorokan, dan esofagus bisa berkembang.
  3. Kardiovaskular
    • Kerusakan jantung seperti kardiomiopati alkoholik, hipertensi kronis, dan peningkatan risiko stroke bisa terjadi akibat konsumsi alkohol jangka panjang.
  4. Sistem Endokrin
    • Alkohol dapat merusak sistem endokrin, yang mengatur produksi hormon, dan menyebabkan gangguan hormonal, diabetes, serta masalah kesuburan.
  5. Sistem Imun
    • Penurunan daya tahan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Kelompok yang Disarankan Menghindari Alkohol

Meskipun ada pedoman konsumsi yang dianggap aman, beberapa kelompok harus menghindari alkohol sepenuhnya. Ini dikarenakan konsumsi alkohol dapat memperburuk kondisi medis tertentu dan bahkan membahayakan janin.

Beberapa kelompok yang harus menghindari alkohol antara lain:

  • Ibu hamil dan menyusui.
  • Penderita penyakit hati (seperti hepatitis dan sirosis).
  • Penderita gangguan pankreas.
  • Penderita epilepsi.
  • Individu dengan riwayat ketergantungan alkohol.
  • Mereka yang memiliki gangguan mental tertentu.
  • Orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan alkohol.
  • Remaja dan anak-anak di bawah umur.
  • Pengemudi atau operator mesin.
  • Penderita diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol.(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *