Jakarta – Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa berbagai faktor mempengaruhi penurunan jumlah pemudik pada 2025. Meskipun Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi penurunan hingga 24%, kajian lebih lanjut masih akan dilakukan.
Infrastruktur Mudik Tetap Optimal
Meskipun jumlah pemudik diperkirakan menurun, pemerintah tetap mengoptimalkan infrastruktur mudik. AHY menegaskan bahwa kebijakan yang diterapkan bertujuan mempermudah masyarakat, seperti pengurangan kemacetan dan penyesuaian harga tiket pesawat agar lebih terjangkau.
“Pemerintah terus menghadirkan kebijakan yang mendukung kenyamanan pemudik, bukan hanya dengan mengurai kemacetan, tetapi juga memastikan infrastruktur berfungsi optimal dan harga tiket lebih terjangkau,” jelasnya.
AHY menambahkan bahwa langkah ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menginginkan masyarakat bisa mudik dengan nyaman tanpa terbebani biaya transportasi yang tinggi, terutama bagi mereka yang membawa keluarga.
Berdasarkan data dari Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, jumlah pemudik tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta orang, lebih rendah dibandingkan 193,6 juta orang pada 2024.
Pantauan Arus Mudik: Lalu Lintas Masih Normal
Menko AHY bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi serta Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memantau langsung arus mudik di sejumlah ruas tol Trans Jawa. Pemantauan dilakukan melalui Jasamarga Tollroad Command Center, mencakup Tol Jakarta-Cikampek, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), dan Tol Cikampek Utama.
AHY menyebutkan bahwa lalu lintas di jalur tersebut masih dalam kondisi normal meskipun puncak arus mudik mulai terjadi.
Selain itu, kondisi di rest area juga dipastikan aman dan nyaman bagi pemudik. AHY berharap perjalanan masyarakat tetap menyenangkan serta bebas hambatan.(BY)
