Bahlil Janji Tata Ulang Distribusi BBM dan LPG Bersubsidi

Tata Ulang Distribusi BBM dan LPG Bersubsidi
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia memberikan keterangan

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan komitmennya untuk memberantas mafia di sektor minyak dan gas (migas). Pernyataan ini disampaikannya saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Jumat (14/3/2025).

Bahlil mengungkapkan bahwa masih banyak oknum yang terlibat dalam praktik kecurangan distribusi bahan bakar minyak (BBM), terutama Pertamax. Menurutnya, diperlukan keberanian besar untuk menghadapi pihak-pihak yang merusak kualitas dan distribusi BBM. Ia pun meminta dukungan dari para santri dan kiai di Tebuireng dalam upaya ini.

“Setuju nggak kalau kita hentikan gerakan mereka? Saat ini kita sedang menata kembali sistemnya. Melawan pemain-pemain besar ini memang butuh nyali,” ujar Bahlil.

Pastikan Subsidi BBM Tepat Sasaran

Bahlil menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya memastikan subsidi BBM benar-benar diterima oleh masyarakat yang berhak. Ia menekankan pentingnya mengawal setiap dana negara agar tepat sasaran.

“Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk rakyat harus dijaga dan diawasi agar benar-benar sampai ke mereka yang berhak. Itu instruksi langsung dari Presiden Prabowo,” katanya.

Selain BBM, Bahlil juga menyoroti tata kelola distribusi gas LPG bersubsidi ukuran 3 kilogram. Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, ia berkomitmen untuk memperbaiki sistem distribusinya agar lebih adil.

“LPG bersubsidi ini sejak 2007 harganya tidak pernah naik. Pemerintah mensubsidi Rp36.000 per tabung, tapi di masyarakat ada yang menjualnya seharga Rp23.000 hingga Rp30.000,” ungkapnya.

Bahlil mengaku prihatin dengan kondisi tersebut dan ingin memperbaiki mekanisme distribusi LPG agar lebih adil. Namun, ia menyadari bahwa upayanya ini menghadapi perlawanan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan.

“Ada yang tidak mau berubah karena sudah nyaman dengan keadaan ini. Tapi saya akan terus maju dan tidak akan lelah memperbaikinya,” tegasnya.

Anggaran Besar untuk Subsidi Energi

Bahlil juga menjelaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran besar untuk subsidi energi. Dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun, sekitar 15 persen atau Rp420 triliun dikelola oleh Kementerian ESDM untuk subsidi BBM, LPG, dan listrik.

Rinciannya, Rp87 triliun dialokasikan untuk subsidi LPG, Rp150 triliun untuk BBM seperti solar dan bensin, serta Rp187 triliun untuk subsidi listrik.

“Saya tidak akan pernah berhenti bekerja demi memastikan subsidi ini benar-benar sampai kepada rakyat yang berhak menerimanya,” tutup Bahlil.(des*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *