Nissan Mundur dari Negosiasi dengan Honda, Kini Buka Peluang dengan Foxconn

Ilustrasi.
Ilustrasi.

TOKYO – Upaya merger antara dua raksasa otomotif Jepang, Nissan dan Honda, berakhir tanpa kesepakatan karena adanya perbedaan pendapat yang tidak terselesaikan. Setelah menarik diri dari perundingan, Nissan kini mulai mempertimbangkan kerja sama dengan mitra baru, salah satunya adalah perusahaan teknologi asal Taiwan, Foxconn.

Dilansir dari Reuters, Nissan mengalami dilema besar setelah gagal mencapai kesepakatan dengan Honda, yang sebelumnya diharapkan dapat membentuk produsen mobil terbesar ketiga di dunia. CEO Nissan, Makoto Uchida, bertemu dengan CEO Honda, Toshihiro Mibe, pada Kamis (6/2/2025) untuk menyampaikan keputusannya mengakhiri pembicaraan merger. Keputusan ini diambil setelah Honda mengajukan usulan menjadikan Nissan sebagai anak perusahaannya, yang kemudian ditolak oleh Nissan.

Perbedaan Visi yang Menjadi Hambatan
Perwakilan dari Nissan maupun Honda menolak memberikan komentar terkait kegagalan merger ini. Sebelumnya, kedua perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada Desember 2024 untuk mendiskusikan potensi integrasi di bawah satu perusahaan induk. Namun, perbedaan visi di antara kedua belah pihak semakin memperumit negosiasi hingga akhirnya menemui jalan buntu.

Dalam rapat internalnya, Nissan menyimpulkan bahwa pembicaraan tidak dapat dilanjutkan berdasarkan proposal Honda. Oleh karena itu, keputusan resmi untuk menarik diri dari perundingan diperkirakan akan diumumkan dalam rapat dewan sebelum laporan keuangan kuartal ketiga dirilis.

Membuka Peluang Kerja Sama Baru dengan Foxconn
Setelah gagal mencapai kesepakatan dengan Honda, Nissan kini mulai mencari alternatif kerja sama, termasuk dengan perusahaan teknologi yang memiliki keunggulan dalam kendaraan listrik dan mobil berbasis perangkat lunak. Salah satu mitra potensial yang dipertimbangkan adalah Foxconn, perusahaan manufaktur elektronik terbesar di dunia asal Taiwan.

Foxconn, yang dikenal sebagai produsen iPhone Apple, tengah memperluas bisnisnya ke sektor manufaktur kendaraan listrik. Sebelumnya, Foxconn pernah mengajukan tawaran kerja sama dengan Nissan, tetapi ditolak. Namun, dengan perubahan arah strategi Nissan, peluang kerja sama dengan Foxconn kini kembali terbuka.

Bisnis kendaraan listrik Foxconn saat ini dipimpin oleh Jun Seki, mantan eksekutif senior Nissan yang sebelumnya sempat menjadi kandidat CEO sebelum posisi tersebut diberikan kepada Makoto Uchida.

Hingga kini, Foxconn belum memberikan tanggapan resmi terkait potensi kerja sama dengan Nissan.(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *