Jakarta – Dolly, badak tertua di Amerika Serikat, telah mengembuskan napas terakhirnya di Kebun Binatang Tennessee pada usia 56 tahun. Kondisi kesehatannya yang semakin menurun membuat tim medis memutuskan untuk melakukan euthanasia demi kesejahteraannya.
Melalui unggahan di media sosial pada Kamis (6/2/2025), Kebun Binatang Knoxville mengumumkan bahwa Dolly disuntik mati setelah kesehatannya terus memburuk dalam beberapa hari terakhir.
Dolly telah menjalani berbagai perawatan medis khusus untuk hewan lanjut usia. Mengutip laporan AP, Minggu (9/2), keputusan euthanasia diambil oleh tim dokter hewan yang merawatnya, dengan dukungan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Tennessee.
Para pakar menyimpulkan bahwa tidak ada lagi pilihan pengobatan yang mampu menjaga kualitas hidup Dolly. Presiden dan CEO Kebun Binatang Knoxville, Bill Street, menyatakan bahwa kepergian Dolly merupakan momen yang sangat emosional bagi semua pihak yang merawatnya.
“Ini adalah keputusan yang sulit, tetapi kami yakin ini adalah yang terbaik untuk Dolly daripada membiarkannya terus menderita akibat kesehatannya yang semakin menurun,” ujar Bill.
Ia juga menambahkan bahwa Dolly adalah hewan luar biasa yang memberikan dampak besar bagi kebun binatang serta orang-orang yang mengenalnya. “Kami mengutamakan kenyamanan dan martabatnya hingga akhir hayatnya,” tambahnya.
Dolly lahir pada tahun 1968 di Taman Hluhluwe-Imfolozi, Afrika Selatan, dan menjadi salah satu badak putih pertama yang tinggal di Kebun Binatang Knoxville sejak 1976. Sepanjang hidupnya, ia telah melahirkan 10 anak dan dikenal sangat protektif terhadap mereka.
Di masa tuanya, Dolly menjadi lebih tenang dan menikmati hari-harinya dengan merumput serta tidur siang di pasir.
Menurut Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium, rata-rata harapan hidup badak putih selatan adalah 36,5 tahun. Meskipun spesies ini masih tergolong yang paling umum di antara badak lainnya, populasinya terus berkurang.
Pada awal abad ke-20, jumlah badak di dunia diperkirakan mencapai 500 ribu ekor. Namun, saat ini populasinya hanya tersisa sekitar 27 ribu, dengan 17 ribu di antaranya adalah badak putih selatan. Perburuan liar yang semakin marak dalam satu dekade terakhir telah menyebabkan sekitar 10 ribu badak di Afrika dan Asia terbunuh demi diambil culanya. (des*)