Jakarta – Pemerintah kini membuka akses permodalan bagi UMKM yang menjadi mitra Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi), Akbar Himawan Buchari, menilai bahwa pemberian akses ini merupakan bentuk dukungan negara terhadap sektor UMKM.
Akbar menyatakan bahwa melalui skema ini, Indonesia tidak hanya akan memperoleh sumber daya manusia (SDM) berkualitas dari Program MBG, tetapi juga membantu pelaku UMKM untuk naik kelas. Ia percaya hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi baik di sektor mikro maupun makro, serta memperkuat perekonomian daerah yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan ekonomi nasional.
- Modal untuk UMKM
Pemberian modal awal ini juga menjadi bukti nyata bahwa negara hadir untuk mendukung UMKM. Program yang diprakarsai oleh Presiden Prabowo Subianto ini memerlukan dana yang tidak sedikit. Dalam APBN 2025, anggaran untuk Program MBG tercatat sebesar Rp 71 triliun, namun angka tersebut belum mencakup seluruh penerima manfaat. Oleh karena itu, Kepala Badan Gizi Nasional mengajukan tambahan dana sebesar Rp 100 triliun untuk mencapai 82,9 juta penerima.
- Kredit di Bank BUMN
Namun, Akbar juga mengingatkan industri perbankan agar tidak menyulitkan pelaku UMKM yang telah terpilih sebagai mitra Program MBG, terutama yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Ia meminta agar UMKM yang terpilih untuk meningkatkan kualitas usaha dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
“Para pelaku UMKM harus bersikap profesional. Program ini menyasar anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, sehingga kualitas gizi harus menjadi prioritas utama,” pesan Akbar.
Sebelumnya, Pemerintah telah menjanjikan permodalan awal bagi mitra UMKM Program MBG dengan nilai hingga Rp 500 juta. Melalui Kementerian UMKM, pemerintah bekerja sama dengan 46 bank mitra, termasuk empat bank Himbara, untuk memastikan adanya skema pendanaan yang memadai bagi UMKM mitra MBG.(BY)