Jakarta – Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyatakan kekhawatiran mengenai potensi melimpahnya produk-produk China di pasar domestik. Kekhawatiran ini timbul setelah kebijakan proteksionisme yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap produk impor, yang berpotensi menjadi ancaman, terlebih lagi dengan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
Peringatan dari APPBI
Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja, menyampaikan bahwa kebijakan proteksionisme yang semakin ketat dari AS dapat menyebabkan barang-barang dari China membanjiri pasar Indonesia. “Jika kebijakan Presiden Trump semakin ketat, China mungkin akan lebih mengarahkan produknya ke Indonesia,” ujarnya saat ditemui di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/12/2024).
Produk China Berpotensi Memasuki Pasar Indonesia
Para pengusaha mal memperingatkan bahwa Indonesia berisiko menjadi pasar utama bagi produk China yang mungkin terdorong keluar dari AS. Hal ini perlu diwaspadai oleh pemerintah, terutama di tengah upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat. “Ini harus diantisipasi, terutama menjelang 2025,” tambah Alphonzus.
Sikap Proteksionisme Donald Trump
Donald Trump dikenal dengan sikap proteksionismenya terhadap produk impor, terutama dari China, Meksiko, dan Kanada. Kebijakan ini dianggap dapat memberikan dampak negatif dalam jangka panjang di tingkat regional, yang pada akhirnya bisa berimbas kepada konsumen dan menciptakan risiko baru bagi pasar.
Harapan dari Pengusaha
Di sisi lain, Alphonzus berharap agar stimulus dan insentif yang diberikan melalui kebijakan PPN 12 persen tidak hanya berlaku di kuartal pertama saja. Dia menginginkan agar kebijakan tersebut berlanjut dan dapat meningkatkan daya beli masyarakat setelah periode Lebaran.(BY)