Jakarta – Pemerintah masih belum bisa memberikan kejelasan mengenai kelanjutan subsidi untuk motor listrik. Kondisi ini membuat sejumlah produsen dan konsumen menunggu kebijakan terbaru mengenai subsidi yang sebelumnya diberikan sebesar Rp7 juta per unit.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menyampaikan bahwa pemerintah tengah berupaya agar subsidi motor listrik bisa berlanjut pada tahun depan. Menurutnya, program subsidi ini terbukti berhasil menarik minat masyarakat untuk beralih dari motor berbahan bakar konvensional ke kendaraan listrik.
“Kami usahakan dan bantu agar regulasi baru bisa segera keluar. Insya Allah, tahun depan akan ada insentif motor listrik,” ujar Faisol saat menghadiri IMOS 2024 di ICE BSD City, Tangerang, belum lama ini.
Sebagai tambahan informasi, produsen yang ingin mengikuti program subsidi harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya adalah motor listrik harus dirakit di Indonesia dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
Dalam acara pembukaan IMOS 2024, Faisol juga mengungkapkan rasa bangganya atas peningkatan penjualan motor listrik. Hal ini semakin menambah keyakinan pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
“Saat ini ada 55 perusahaan yang memproduksi sepeda motor listrik dengan kapasitas produksi sekitar 1,15 juta unit per tahun. Penjualan tahun ini meningkat menjadi 172 ribu unit, naik sekitar 49 persen dibandingkan 116 ribu unit tahun lalu. Artinya, pasar kendaraan listrik semakin berkembang, dan masyarakat semakin menyadari bahwa motor listrik menjadi kebutuhan sekaligus gaya hidup,” jelas Faisol.(BY)