Otomasi Robot di Pabrik Daihatsu Karawang, Efisiensi dan Kualitas Produksi Meningkat

Lihat proses produksi di pabrik Daihatsu Karawang
Lihat proses produksi di pabrik Daihatsu Karawang

Jakarta – Pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Karawang Assembly Plant (KAP) kini didominasi oleh penggunaan robot dalam proses produksinya. Pada 2024, sekitar 80 persen proses produksi sudah otomatis dengan robot, dan angka ini diproyeksikan meningkat menjadi 92 persen pada 2025. Apakah langkah ini bertujuan untuk efisiensi?

Executive Karawang Assembly Plant, Kurniawan Rahardono, menjelaskan bahwa prioritas Daihatsu adalah menjaga kualitas produk yang dihasilkan tetap tinggi. Namun, ia juga mengakui bahwa penggunaan robot memberikan efek efisiensi, di mana satu robot bisa menggantikan beberapa pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.

“Tujuan utama otomasi bukan untuk menurunkan biaya, melainkan memastikan kualitas yang konsisten. Efisiensi adalah nilai tambah. Robot dan manusia memiliki perbedaan, tetapi bukan berarti kualitas akan menurun bila dikerjakan oleh manusia,” ujar pria yang akrab disapa Doni itu di Karawang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024).

Sebagai contoh, Doni menyebutkan bahwa tugas pengecekan yang biasanya membutuhkan beberapa orang kini dapat dilakukan oleh satu robot dengan hasil yang sama dan waktu yang lebih efisien.

Namun, ia juga mencatat bahwa penggunaan robot berdampak pada konsumsi listrik yang lebih tinggi, sehingga dalam hal biaya produksi, perbedaannya tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan tenaga manusia.

Baca Juga  Langkah Maju, Rencana Microsoft untuk Infrastruktur Cloud dan AI di Indonesia

“Secara ilustratif, satu robot bisa menggantikan dua pekerja. Gaji dua pekerja ini dapat dialokasikan untuk robot, dengan tambahan biaya listrik dan lainnya. Efisiensinya kira-kira mencapai 60-70 persen,” jelasnya.

Selain itu, pabrik KAP sudah mulai menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Saat ini, teknologi AI baru diterapkan pada lini produksi mesin, tetapi ada kemungkinan akan diperluas ke semua proses produksi.

“Robot di lini produksi masih berbasis otomasi standar. Kecerdasan buatan sudah diterapkan di mesin karena ruang lingkupnya lebih luas dan hanya memerlukan kamera. Ke depan, akan ada beberapa proyek AI lainnya,” kata Doni.(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *