Jakarta – Volkswagen, perusahaan otomotif terbesar di Eropa, dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap hingga 30 ribu karyawan di wilayah Eropa.
Menurut laporan dari Carscoops pada Jumat, 20 September 2024, Volkswagen membantah kabar mengenai rencana PHK terhadap 30 ribu karyawannya di Eropa. Meskipun begitu, juru bicara Volkswagen menyatakan bahwa perusahaan memang perlu mengurangi biaya operasional.
“Satu hal yang pasti: Volkswagen harus melakukan penghematan di beberapa lokasi di Jerman,” ujar juru bicara tersebut kepada DPA.
Namun, jumlah pasti karyawan yang akan terkena dampak PHK belum diungkapkan. Berdasarkan laporan tahunan perusahaan untuk tahun 2023, diketahui bahwa Volkswagen mempekerjakan sekitar 298.687 orang di Jerman.
Walau Volkswagen belum memberikan rincian lebih lanjut, Manager Magazin melaporkan bahwa divisi penelitian dan pengembangan (R&D) kemungkinan akan terdampak secara signifikan. Jika laporan tersebut benar, sekitar 4.000 hingga 6.000 karyawan di bagian R&D, dari total 13.000, bisa terpengaruh oleh pengurangan tenaga kerja ini.
Selain itu, laporan lain menunjukkan bahwa Volkswagen berencana untuk mengurangi investasi sebesar 10 miliar euro atau setara dengan 11,1 miliar dolar AS dalam lima tahun mendatang.
Pada bulan Agustus, Volkswagen menghadapi tantangan besar, dengan menyebut adanya persaingan ketat, tantangan politik, serta kondisi ekonomi global yang lemah. Thomas Schäfer, Kepala Merek VW, mengungkapkan bahwa biaya tetap meningkat, sementara margin keuntungan dari kendaraan listrik lebih kecil, sehingga turut membebani pendapatan perusahaan.
Sementara itu, pada bulan September, CEO Volkswagen Group, Oliver Blume, memperingatkan bahwa industri otomotif di Eropa berada dalam “situasi yang sangat menantang dan serius.” Ia juga menyinggung mengenai penurunan daya saing Jerman dan kemungkinan adanya penutupan pabrik di masa mendatang.(BY)