Penghapusan Pintu Sopir Tingkatkan Tanggung Jawab Pengemudi

Pintu Sopir
Banyak yang belum menyadari bus-bus modern tidak memiliki pintu pada bagian kanan pengemudi.

Jakarta – Banyak yang belum menyadari bahwa bus modern tidak lagi memiliki pintu di sisi kanan pengemudi. Pengemudi menggunakan pintu yang sama dengan penumpang untuk keluar-masuk.

Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan keselamatan, yang kemudian diatur dalam peraturan khusus. Regulasi tersebut tertuang dalam Permenhub Nomor PM 29 Tahun 2015, yang merupakan revisi dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 98 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek.

Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa “Untuk bus dengan mesin belakang, tidak ada pintu untuk pengemudi.” Kebijakan ini bertujuan agar pengemudi lebih bertanggung jawab terhadap keselamatan penumpang saat mengoperasikan kendaraan.

Baca Juga  Honda Targetkan Penjualan 100% Mobil Ramah Lingkungan pada 2040

Sebenarnya, penghapusan pintu pengemudi pada bus sudah dimulai sejak 2007 melalui Surat Edaran Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan terkait penghapusan pintu keluar bagi pengemudi.

Surat tersebut menjelaskan bahwa demi meningkatkan tanggung jawab pengemudi dalam mengoperasikan bus, langkah-langkah berikut perlu diambil:

a. Pada rancangan dan rekayasa kendaraan bermotor untuk bus, pintu keluar bagi pengemudi harus dihilangkan, dan penambahan pintu darurat (pintu dan/atau jendela) harus dimaksimalkan.

b. Pintu penumpang yang menggunakan sistem hidrolis harus bisa dibuka dari dalam maupun luar, terutama saat sistem tersebut tidak berfungsi.

Baca Juga  Pertamina Hulu Energi Tingkatkan Produksi Minyak, Target Tembus 420 Ribu Barel per Hari

Sebelum peraturan ini diberlakukan, beberapa pengemudi sering memanfaatkan pintu khusus sopir untuk melarikan diri saat terjadi kecelakaan. Mereka meninggalkan tanggung jawab jika kecelakaan disebabkan oleh kesalahan mereka.

Selain meningkatkan tanggung jawab pengemudi, penghapusan pintu di sisi pengemudi juga membuat struktur rangka bus lebih kuat dan kaku. Hal ini karena rangka di sisi kanan bus tersambung penuh tanpa adanya potongan untuk frame pintu.

Dari segi desain interior, tampilan juga menjadi lebih rapi karena tidak ada komponen pintu di sisi pengemudi. Namun, masih ada beberapa perusahaan otobus yang tetap memasang pintu bagi sopir.(des*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *