Kendala Teknis dan Kebingungan Pengemudi, Mazda Dianggap Bertanggung Jawab

Mazda CX-50.
Mazda CX-50.

Jakarta – Salah satu konsumen Mazda mengajukan gugatan terhadap pabrikan mobil asal Jepang ini akibat masalah teknis yang menyebabkan kebingungan pada pengemudi hingga memicu kecelakaan.

Menurut laporan dari Carscoops, Joshua M, seorang pemilik Mazda CX-50 dari Pennsylvania, Amerika Serikat, menggugat Mazda sebesar USD5 juta (sekitar Rp76 miliar) dengan alasan adanya cacat pada kendaraan tersebut. Kesalahan teknis pada SUV itu diklaim telah menyebabkan putrinya mengalami kecelakaan.

Dalam gugatannya, Joshua menjelaskan bahwa putrinya menekan tombol ‘Stop-Start’, kemudian panel instrumen memberikan pesan untuk ‘Tekan Rem untuk Menyalakan Kendaraan’. Setelah menekan rem dan memindahkan tuas transmisi dari ‘P’ ke ‘D’, mobil yang seharusnya bergerak maju justru melaju mundur, meski indikator di layar menunjukkan posisi ‘D’ yang seharusnya untuk maju.

Baca Juga  Wuling Starlight S, Pilihan SUV Canggih dengan Harga Mulai Rp 217 Juta

Meskipun putrinya berusaha menginjak rem, power brake dan power steering mobil tidak merespons. Akibatnya, dia terpaksa keluar dari kendaraan dan membiarkan Mazda CX-50 tersebut menabrak pohon untuk menghentikan laju mobil. Dalam insiden itu, putrinya hanya mengalami cedera ringan, namun kerusakan pada mobil cukup parah.

Dugaan yang muncul menunjukkan bahwa rem dan kemudi mungkin masih berada dalam mode normal, namun tidak dalam mode bantuan daya (power-assisted). Joshua menuding adanya cacat serius pada sistem elektronik Mazda CX-50, yang menyebabkan hilangnya fungsi rem dan power steering.

Baca Juga  Mengenal Tips Perawatan Mobil Hybrid, Pedoman Praktis dari Auto2000 untuk Pemilik Kijang Innova Zenix

Gugatan juga menyoroti kurangnya informasi yang diberikan oleh Mazda kepada konsumen terkait kondisi kendaraan saat berada dalam mode aksesori, mode pengapian, dan status kendaraan saat aktif. Gugatan ini mencakup semua model Mazda yang menggunakan tombol start sejak tahun 2017.

Seorang manajer layanan di dealer Mazda juga diduga memberikan pernyataan yang membingungkan dengan menyebutkan bahwa mode aksesori menjadi penyebab utama kecelakaan. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya masalah signifikan pada sistem keselamatan mobil tersebut.

Meskipun belum jelas siapa yang harus bertanggung jawab, kasus ini menjadi peringatan bagi pemilik kendaraan untuk lebih waspada dan memahami dengan baik cara kerja sistem kendaraan mereka.(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *