Jakarta – YouTube memperkenalkan fitur baru bernama “hype” dalam acara Made On YouTube yang diselenggarakan pada Rabu (18/9/2024) waktu AS. Fitur tombol hype ini memungkinkan penonton untuk membantu mempromosikan video dari kreator, terutama yang masih kurang terkenal.
Dengan adanya fitur ini, kreator memiliki opsi tambahan untuk meningkatkan popularitas video mereka dengan dukungan dari penonton. YouTube juga menyatakan bahwa fitur ini akan mempermudah kreator dalam menjangkau audiens baru.
“Setiap hari, banyak kreator baru muncul di YouTube, tetapi kami mendengar bahwa kreator kecil, meskipun memiliki penggemar setia, kesulitan untuk menarik perhatian audiens baru,” kata Jessica Locke, Product Manager YouTube, seperti dikutip dari blog YouTube pada Jumat (20/9/2024). “Oleh karena itu, kami menghadirkan fitur hype,” lanjutnya.
Mekanisme fitur ini adalah dengan menyediakan tombol hype di bawah tombol like yang memiliki ikon jempol. Jika tombol hype ditekan, penonton akan memberikan poin ke video kreator. Video yang paling banyak mendapatkan poin melalui fitur ini akan masuk dalam daftar 100 video terpopuler mingguan yang disusun berdasarkan jumlah poin yang diterima. Video tersebut juga akan diberi label khusus dengan ikon bintang untuk daftar video yang mendapatkan hype, yang disusun per negara. Jadi, daftar ini tidak akan sama di semua negara. Semakin banyak penonton yang menekan tombol hype, semakin banyak poin yang diperoleh video tersebut, sehingga bisa meningkatkan peringkatnya di daftar video terpopuler.
Fitur ini berlaku untuk video yang dirilis kurang dari tujuh hari dari kreator dengan jumlah subscriber di bawah 500.000. Untuk mencegah penyalahgunaan, YouTube membatasi penggunaan tombol hype hanya tiga kali per minggu per pengguna.
Ke depan, YouTube berencana untuk memungkinkan penonton membeli hype tambahan, sehingga mereka bisa memberikan lebih banyak poin ke video meskipun kuota mingguan mereka telah habis. Opsi ini juga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi kreator. Selain itu, YouTube akan memungkinkan kreator untuk melihat siapa saja yang mempromosikan video mereka melalui fitur hype. Meskipun belum ada pengumuman mengenai kapan fitur ini akan tersedia untuk semua pengguna, YouTube mengklaim bahwa selama uji coba di Turki, Taiwan, dan Brasil, fitur hype telah berhasil mempromosikan video lebih dari 5 juta kali di lebih dari 50.000 saluran.
Rilis YouTube Shopping di Indonesia
Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang dapat mengakses fitur YouTube Shopping. Sebelumnya, fitur ini diluncurkan di Amerika Serikat dan Korea Selatan. “Kami sangat antusias meluncurkan YouTube Shopping di Asia Tenggara, dan Indonesia menjadi pasar pertama kami,” kata Ajay Vidyasagar, Direktur Regional APAC YouTube, dalam acara peluncuran di kantor Google Indonesia di Jakarta.
Program YouTube Shopping memungkinkan kreator atau merek untuk menyematkan produk yang mereka jual dalam video yang diunggah. Namun, transaksi tidak dilakukan di dalam aplikasi YouTube. YouTube bekerja sama dengan marketplace Shopee sebagai mitra perdana. Penonton yang tertarik dengan produk yang ditampilkan akan dialihkan ke Shopee untuk proses pembelian.
Produk rekomendasi dari kreator dapat disematkan dalam berbagai format video, termasuk video landscape, vertikal di Shorts, dan siaran langsung. (des*)