Simpang Empat – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, telah mendistribusikan 17.122 ton pupuk bersubsidi jenis urea dan phonska kepada kelompok tani di wilayah tersebut pada semester pertama tahun 2024.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat, Doddy San Ismail, menjelaskan bahwa penyaluran ini dilakukan hingga bulan Juli dari total alokasi 38.200 ton. “Dari jumlah tersebut, urea yang telah disalurkan mencapai 47,04 persen atau sebanyak 9.148 ton, sedangkan phonska sebesar 42,52 persen atau 7.974 ton,” ujar Doddy di Simpang Empat, Senin.
Doddy menyatakan optimis bahwa penyaluran pupuk bersubsidi ini dapat mencapai target hingga akhir tahun. Ia juga mengimbau kepada kelompok tani untuk segera mengajukan permintaan kepada dinas agar proses distribusi bisa berlangsung lebih cepat.
Pada tahun 2024, Pasaman Barat mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi tertinggi di Sumatera Barat, meningkat dari 20.156 ton pada tahun sebelumnya. “Kami bersyukur atas penambahan alokasi tahun ini. Pupuk bersubsidi terdiri dari urea dan phonska,” kata Doddy.
Di tahun 2023, Pasaman Barat memperoleh 11.383 ton urea dan 8.773 ton phonska. “Terdapat penambahan untuk urea sebesar 8.064 ton dan phonska sebanyak 9,98 ton,” tambahnya.
Pupuk bersubsidi ini akan disalurkan kepada 31.855 petani yang tersebar di 11 kecamatan. Distribusi pupuk akan diberikan kepada kelompok tani berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang telah diinput ke dalam aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan).
Meskipun alokasi yang diterima masih kurang dari usulan petani, namun jumlah tersebut tetap memadai. Doddy juga mendorong penggunaan pupuk organik yang didukung oleh pakan ternak dan lainnya. “Saat ini ada enam kelompok yang memproduksi pupuk organik di bawah binaan dinas, dan kami akan terus mendorong mereka untuk meningkatkan produksi pupuk organik,” jelasnya.
Penggunaan pupuk organik dianggap sangat bermanfaat untuk tanaman dan tanah, karena dapat mengurangi krisis tanah dan menjaga kesuburan tanah lebih lama.
Dinas Pertanian juga terus meningkatkan sarana dan prasarana pertanian, termasuk rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT), pembangunan jalan usaha tani, dan bantuan alat mesin pertanian. Saat ini, masyarakat Pasaman Barat banyak menanam jagung, kentang, ubi jalar, dan talas, dengan sentra tanaman pangan berada di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman, Kinali, dan Gunung Tuleh.(des)