Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah telah membuka 175 ribu lowongan pekerjaan yang disediakan oleh lebih dari 200 perusahaan.
Dalam pembukaan Naker Fest 2024, sebuah job fair nasional di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (23/8/2024), Ida menyampaikan, “Kami menyelenggarakan job fair nasional tahun ini dengan menyediakan 175 ribu lowongan pekerjaan, yang diikuti oleh 200 perusahaan.”
Lowongan pekerjaan ini tersedia secara langsung di lokasi acara Naker Fest 2024 serta secara daring melalui layanan Karirhub Siap Kerja. Ida menjelaskan, “Layanan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk membangun dan mengelola Sistem Informasi Pasar Kerja (SIPK), yang merupakan pilar penting dari pasar kerja.”
Kegiatan Naker Fest 2024 terdiri dari tiga cluster. Selain Job Fair Nasional 2024, cluster lainnya meliputi Naker Award, yaitu penghargaan kepada delapan perusahaan terbaik. Kategori perusahaan yang diakui meliputi perusahaan/BUMN yang mempekerjakan tenaga kerja disabilitas, perusahaan yang patuh terhadap Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dan Zero Accident, serta perusahaan yang berkomitmen terhadap penanggulangan HIV/AIDS. Juga terdapat kategori untuk perusahaan yang aktif dalam memberikan pelayanan dan perlindungan pekerja migran serta kepala daerah yang berkomitmen dalam pembangunan ketenagakerjaan.
“Alhamdulillah, seluruh perusahaan yang mendapatkan penghargaan dipastikan tidak ada yang melakukan pemutusan hubungan kerja sepanjang tahun 2024,” ungkap Ida.
Cluster terakhir adalah Festival Vokasi yang memberikan informasi mengenai pentingnya peningkatan kompetensi berkelanjutan bagi tenaga kerja dalam menghadapi pasar kerja yang dinamis. “Pendidikan dan pelatihan vokasi dapat menjadi batu loncatan dalam membangun ekosistem link and match di pasar kerja,” ujar Ida Fauziyah.
Ida juga mengklaim bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia per Februari 2024 turun menjadi 4,82 persen, angka terendah sejak reformasi 1998. Ida menjelaskan bahwa perbaikan kondisi ketenagakerjaan ini terutama terjadi pasca pandemi Covid-19, yang sebelumnya menyebabkan tingkat pengangguran terbuka mencapai 7,07% pada 2020. “Dengan upaya penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi yang kolaboratif serta penciptaan lapangan kerja akibat tumbuhnya investasi, tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2024 dapat ditekan menjadi 4,82%. Ini merupakan tingkat pengangguran terendah setidaknya pasca reformasi,” terang Ida.(BY)