Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengindikasikan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan penyesuaian harga BBM khusus untuk pengemudi ojek online (ojol). Kajian ini dilakukan bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
Budi Karya menjelaskan, “Kementerian Perhubungan telah berdiskusi dengan Deputi Kemenko Marves dan Pak Luhut tentang kemungkinan pemberian harga BBM khusus untuk pengemudi ojol. Jika ini terlaksana, akan sangat bermanfaat bagi mereka,” ujarnya saat bertemu dengan para mitra pengemudi Grab Indonesia di Jakarta Utara pada Senin (26/8).
Meskipun begitu, Budi Karya belum mengungkapkan kapan rencana tersebut akan diterapkan. Dia menambahkan bahwa wacana ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap pengemudi ojol yang dianggap sebagai pahlawan transportasi.
“Saya sering mengatakan bahwa mereka adalah pahlawan transportasi. Kini, tidak hanya kita diantar, tetapi juga bisa memesan apa pun. Doakan agar rencana ini dapat terealisasi dengan baik,” kata Budi.
Pada tahun 2022, pengemudi ojol meminta adanya subsidi khusus untuk BBM akibat kenaikan harga. Igun Wicaksono, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, mengungkapkan harapan agar pemerintah memberikan subsidi BBM Pertalite untuk pengemudi ojol jika kenaikan harga tidak bisa dihindari.
Igun juga menambahkan bahwa kenaikan tarif ojek online yang disertai dengan kenaikan harga bahan bakar dirasa tidak efektif. Biaya tambahan untuk BBM tetap menjadi beban bagi pengemudi.
Kenaikan tarif ojek online diatur melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 564 Tahun 2022 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor untuk Kepentingan Masyarakat melalui Aplikasi, yang terbit pada 4 Agustus 2022 dan menggantikan KM Nomor KP 348 Tahun 2019.
“Meski tarif layanan ojek daring naik berdasarkan Kepmenhub No. 564 tahun 2022, pendapatan pengemudi ojol tetap terpengaruh oleh kenaikan harga BBM jenis Pertalite,” pungkas Igun. (des)