Rembang, fativa.id – Setiap tahun sekali pada bulan Syawal atau istilah Syawalan, Desa Tasikagung Kecamatan Rembang ,Kabupaten Rembang menggelar arak-arakan Sedekah Laut sebelum acara puncak yaitu Larung Sesaji.
Acara tahunan tersebut selalu menarik minat masyarakat baik dari Kabupaten Rembang sendiri maupun dari luar kota Rembang. Seperti yang dilaksanakan pada Kamis (18/4/2024), pada pukul 07.30 WIB. Ribuan masyarakat membanjiri jalanan mulai dari start di Pelabuhan desa Tasikagung sampai Tugu Adipura Rembang, depan kantor DPRD Rembang.
Semua masyarakat desa Tasikagung tampil dan ikut serta memeriahkan karnaval Sedekah Laut, seluruh masyarakat desa Tasikagung memperlihatkan guyup rukun. Mereka dengan memakai berbagai kostum dan atraksi serta keunikan seperti menampilkan replika hewan berukuran besar atau disebut ogoh-ogoh.
Setiap RT berbeda-beda penampilannya sesuai dengan tema yang sudah ditentukan sebelumnya.
Dari pantauan media fativa.id, tahun 2024 ini memang berbeda dari tahun kemarin, Karya yang ditampilkan lebih menginspirasi dan membangun seperti pewayangan, kendaraan tradisional ataupun replika binatang, tidak ada ogoh- ogoh yang berwajah seram. Selain itu juga ada penambahan kreatifitas dari setiap RT yang ada seperti senam, parade tari-tarian, carnival
Ini merupakan upaya dan bentuk bahwa masyarakat desa Tasikagung sangat kompak dan rukun. Itulah yang harus kita lestarikan, budaya ini (Kearifan lokal yang harus dilestarikan red) sekaligus menjadikan acara di Kabupaten Rembang ini semakin semarak.
Setelah arak- arakan selesai, kemudian dilanjutkan larung sesaji berupa kepala kambing dan 4 kakinya, pisang raja satu tangkep, kelapa muda, bermacam jajanan pasar, bubur 4 warna , bunga setaman, air putih di dalam kendi. Semua di larung bersama replika kapal dengan tujuan untuk meminta keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kepala Desa Tasikagung M. Riyanto Via WhatsApp kepada wartawan fativa.id, Rabu malam (17/4/2024) mengatakan acara dimulai pukul 07.30 WIB, ada 10 Rukun Tetangga (RT) yang mengikuti pawai larung sesaji desa Tasikagung Rembang dengan peserta sekira seribuan orang.
Menurut Riyanto untuk pawai larung sesaji ini ndak ada tema, tapi jalurnya berubah kembali ke jalur lama lewat jl Wahidin, Jaeni, Tugu Adipura kekiri,” ujarnya.
Ia menambahkan untuk persiapan ijin awal puasa, kirab waktu puasa, semalam persiapan terakhir di RT O2, malam ini tinggal penataan sound dan pengecekan.
“Sedakah laut desa Tasikagung dimulai pada tanggal 13 hingga 28 April 2024,” terang Kepala Desa Riyanto.
Sedakah laut desa Tasikagung selain pawai larung sesaji ada juga lomba Dayung Naga, Futsal, Barongan, Wayang Kulit, Ketoprak, dangdut lokal Adella, Monata, Pallapa.
Ia berharap semoga acara bisa berjalan sukses, aman, lancar dan para nelayan diberikan rejeki yang melimpah, diberi keselamatan dalam bekerja. Dan selalu diberkahi Allah dlsegala aktifitasnya,” pungkasnya.
Salah seorang pedagang minuman kemasan mengatakan, jualan air kemasan di moment khusus pawai sedekah laut Tasikagung ini bisa meraup untung dua kali lipat daripada hari biasanya.
“Alhamdulillah pak, hasilnya lumayan dua kali lipat dari hari biasa,” kata Ahmad disela aktifitasnya berjualan di seputaran Jl Dr Wahidin, Kamis (18/4/2024)
Namun dirinya tidak merinci secara detail keuntungan yang didapat dari hasil jualan di moment pawai ini.(aziz/putra)