Pelanggan Lebih Suka Mesin Bensin, Aston Martin Tunda Mobil Listrik

Aston Martin.
Aston Martin

JakartaProdusen otomotif asal Inggris, Aston Martin, dilaporkan menunda peluncuran mobil listrik pertamanya dari yang semula direncanakan pada 2025 menjadi 2026.

Mengutip Carscoops, Selasa (16/4/2024), musim panas lalu, Aston Martin telah menandatangani kesepakatan dengan Lucid dan mengumumkan rencana untuk menggunakan platform kendaraan listrik modular yang akan mendukung empat model baru, mulai dari crossover hingga hypercar. Mobil listrik pertama awalnya dijadwalkan hadir pada tahun 2025.

Namun, hal ini tidak lagi terjadi karena model tersebut mengalami penundaan sekitar dua tahun.

“Kami berencana untuk meluncurkannya pada akhir tahun 2025 dan kami siap untuk itu, tetapi tampaknya saat ini ada lebih banyak antusiasme terhadap kendaraan listrik, yang mungkin didorong oleh politik atau faktor lain, daripada permintaan konsumen,” ujar Ketua Eksekutif Aston Martin, Lawrence Stroll.

Baca Juga  Indonesia Targetkan Produksi 600 Ribu Mobil Listrik pada 2030

Ia menambahkan bahwa “kendaraan listrik telah dirancang secara teknis dan fisik.”

Namun, pelanggan mereka lebih menyukai kendaraan dengan mesin pembakaran internal. Oleh karena itu, Aston Martin memperkuat fokusnya pada produk plug-in hybrid.

Keputusan ini tidak mengejutkan, mengingat Aston Martin telah menyatakan akan meluncurkan supercar bermesin tengah plug-in hybrid pertamanya, Valhalla, pada 2024.

Perusahaan juga menambahkan bahwa pada 2026, seluruh lini model Aston Martin yang baru akan menawarkan pilihan powertrain elektrifikasi, dengan tujuan jangka panjang untuk sepenuhnya mengubah rangkaian intinya menjadi listrik pada tahun 2030.

Baca Juga  Masalah Mobil Listrik Xiaomi SU7, Pengalaman Pemilik dan Penanganan oleh Xiaomi

Stroll mengonfirmasi bahwa hybrid plug-in akan menggunakan mesin V8 yang bersumber dari Mercedes.

Ia memprediksi bahwa powertrain hybrid plug-in akan tetap populer setidaknya selama satu dekade ke depan dan memungkinkan model bertenaga ICE bertahan lebih lama.

“Selama kami diizinkan membuat mobil ICE, kami akan terus membuatnya,” ujar Stroll.

Ini bukan pertama kalinya Aston Martin membatalkan rencana mengenai kendaraan listriknya. Hampir lima tahun lalu, perusahaan memperkenalkan Rapide E “siap produksi” di Shanghai Motor Show 2019. Sebanyak 155 unit direncanakan diproduksi, namun proyek tersebut dihentikan di detik-detik terakhir.(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *