Kericuhan di Pelabuhan Bakauheni, Pemudik Keluhkan Antrean Diserobot

Arus Balik Lebaran 2024.
Arus Balik Lebaran 2024

Jakarta – Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan para pejabat PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menari diiringi musik saat para pemudik memprotes sistem antrean kapal eksekutif di Pelabuhan Bakauheni, pada Minggu (14/4/2024) malam.

Ira Puspadewi terlihat menari dengan asyik. Selain Direktur Utama ASDP, video juga memperlihatkan sejumlah pejabat ASDP Indonesia Ferry lainnya menari bersama staf lainnya.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin membantah bahwa acara musik dilakukan di tengah protes pemudik. Menurut Shelvy, musik tersebut merupakan upaya ASDP untuk menghibur pengguna jasa, termasuk pemudik yang menunggu.

“Musik itu bagian dari usaha kami untuk menghibur pengguna jasa, karena mereka menunggu cukup lama. Diharapkan musik ini dapat menghibur pengguna jasa selama menunggu,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Jakarta, Senin (15/4/2024).

Baca Juga  Presiden Jokowi Minta Menteri Fokus pada Program Pemerintah, Hindari Persaingan Politik di Pemilu 2024

Shelvy menekankan bahwa acara tersebut adalah salah satu bentuk pelayanan ASDP kepada pengguna jasa yang menunggu antrean kapal.

“Itu bukan acara musik, melainkan bagian dari pelayanan kami untuk menghibur pengendara. Kami juga memberikan minuman kepada mereka selama menunggu antrean sebelum naik kapal,” jelasnya.

Pada malam Minggu (14/4) sekitar pukul 21.30 WIB, sempat terjadi kericuhan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Pada hari pertama puncak arus balik mudik, terlihat sejumlah pemudik memprotes karena antrean mereka diserobot.

Baca Juga  Kemenperin dan PGN Kerja Sama untuk Penuhi Kebutuhan Gas Bumi di Kawasan Industri

Salah satu pemudik, Rizal, mengaku kecewa terhadap petugas yang berjaga karena pemudik yang datang lebih belakangan justru dimasukkan lebih dulu ke kapal, sementara ia yang sudah antre lebih lama di dermaga eksekutif belum juga diberangkatkan.

“Kita datang ke sini sesuai antrean, tertib, menunggu. Menunggu antrean parkir selama satu jam, masuk ke sini satu jam lagi, jadi total sekitar 4-5 jam, tiba-tiba tiga barisan dihentikan. Kita pikir kapal sudah penuh, tapi ternyata di sebelah kanan kita yang tidak antre malah ada dua baris mobil yang masuk,” keluh Rizal.

Rizal juga meminta agar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang telah mengunjungi Pelabuhan Bakauheni dan ASDP Bakauheni melakukan evaluasi.

Baca Juga  Kontroversi Menteri Bahlil Lahadalia, Dugaan Penyalahgunaan Wewenang dalam Izin Tambang

“Semoga Menteri Perhubungan dan ASDP bisa mengevaluasi ini, karena kami semua membayar untuk layanan ini,” ujarnya.(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *