Rahasia Mesin Bus, Kenapa Tetap Menyala saat Istirahat?

Ilustrasi.
Ilustrasi.

Jakarta Bus adalah salah satu sarana transportasi yang banyak dipilih oleh masyarakat, terutama untuk perjalanan mudik atau pulang kampung. Selain harganya yang lebih terjangkau, perusahaan bus kini menyediakan berbagai pilihan kelas untuk penumpangnya.

Bagi yang sering menggunakan bus, mungkin pernah memperhatikan bahwa mesin bus selalu menyala saat mengisi bahan bakar. Hal ini kadang membuat penumpang merasa bingung dan khawatir, mengingat adanya larangan menyala mesin saat mengisi BBM di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), demi mencegah terjadinya risiko kebakaran akibat percikan api dari mesin yang hidup.

Banyak yang belum mengetahui alasan mengapa mesin bus tetap menyala meskipun sedang berhenti istirahat dan tidak ada penumpang. Beberapa bahkan mengira bahwa hal ini akan menguras bahan bakar Solar.

Direktur Utama PO SAN Kurnia, Lesani Adnan, menjelaskan beberapa alasan mengapa mesin bus tidak dimatikan saat berhenti istirahat, terutama bus dengan AC. Menurutnya, salah satu alasan utamanya adalah demi kenyamanan penumpang.

Baca Juga  Hyundai Kona Electric Hadir dengan Baterai Lokal, Capaian Penjualan Ditargetkan 1.800 Unit

“Alasan yang paling umum adalah agar penumpang tidak merasa panas dan sesak udara. Jika mesin bus AC dimatikan, AC-nya juga akan mati. Meskipun hanya selama 30 menit, suhu di dalam kabin akan terasa panas dan sesak,” ungkap Lesani Adnan kepada MNC Portal.

“Ia juga menambahkan, “Berbeda dengan bus tanpa AC, biasanya terdapat jendela yang dapat dibuka sehingga udara segar dapat masuk. Namun, pada bus dengan AC, jendelanya biasanya tertutup semua. Intinya adalah untuk kenyamanan penumpang.”

Alasan lainnya adalah bahwa bus berbeda dengan mobil pribadi atau sepeda motor yang dapat langsung digunakan setelah mesin dinyalakan. Ada beberapa sistem mekanis yang harus dicek untuk memastikan bahwa bus dapat beroperasi dengan aman.

Baca Juga  Menghitung Pajak Nissan GT-R, Rentang Harga untuk Setiap Model Tahun

“Bus ini berbeda dengan mobil pribadi. Mesin bus harus menyala minimal 30 menit sebelum berangkat untuk memastikan tekanan angin untuk pengereman berada dalam kondisi normal. Ini demi keselamatan penumpang dan pengguna jalan lain,” jelas Lesani Adnan.

Ini juga menjadi alasan mengapa mesin bus tidak dimatikan saat sedang mengisi bahan bakar Solar. Lesani Adnan menegaskan bahwa bus relatif lebih aman, dan belum ada catatan kebakaran yang disebabkan oleh mesin bus yang menyala, berbeda dengan mobil pribadi atau sepeda motor.

“Bus menggunakan mesin diesel yang cara kerjanya memanfaatkan tekanan udara, berbeda dengan mobil bensin yang menggunakan pengapian. Jadi menurut saya, lebih aman saat mesin bus tidak dimatikan,” tandas Lesani Adnan.

Baca Juga  Mengenal Sejarah dan Perkembangan PO Gunung Harta di Indonesia

“Ia menambahkan, “Selain itu, pada bus era modern ini, mesinnya berada di bagian belakang dan tangki bahan bakarnya berada di depan atau tengah. Jaraknya cukup jauh, sehingga aman saat mengisi BBM. Meskipun mesinnya berada di depan, tangkinya ada di tengah. Saya rasa itu cukup aman.”(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *