Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pasar spot, nilai tukar rupiah mencapai Rp15.754 per dolar AS pada Selasa (5/3) pagi. Meskipun terjadi pelemahan sebesar 12 poin atau minus 0,08 persen dari posisi sebelumnya, mata uang di kawasan Asia mengalami pergerakan bervariasi.
Beberapa mata uang, seperti baht Thailand, yuan China, dolar Hong Kong, won Korea Selatan, dan peso Filipina, mengalami pelemahan. Sementara yen Jepang, dolar Singapura, rupee India, dan ringgit Malaysia menguat.
Di sisi lain, mayoritas mata uang negara maju juga mengalami pelemahan. Dolar Australia, franc Swiss, Poundsterling Inggris, dan euro Eropa, turut menunjukkan tren negatif. Namun, dolar Kanada berhasil menguat.
Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar keuangan, memproyeksikan bahwa rupiah akan mengalami tekanan hari ini. Ia menyoroti isu-isu dalam negeri, terutama kenaikan harga pangan yang dapat menjadi sentimen negatif untuk mata uang Garuda.
“Isu dalam negeri mungkin masih menjadi sentimen negatif untuk rupiah seperti isu inflasi yang meninggi karena pangan dan isu twin deficit,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Berdasarkan analisisnya, Ariston memproyeksikan nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.700 sampai Rp15.780 per dolar AS pada hari ini.(des)