Jakarta – Kementerian Perhubungan tengah mempersiapkan angkutan laut untuk menghadapi lonjakan penumpang saat mudik Lebaran 2024.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kini sedang memperkuat koordinasi dalam penyelenggaraan angkutan laut agar dapat memberikan layanan terbaik kepada masyarakat saat arus mudik dan balik Lebaran 2024.
“Setiap tahunnya, jumlah penumpang yang menggunakan angkutan laut saat Lebaran mengalami peningkatan signifikan. Pada Lebaran tahun 2023, misalnya, terjadi peningkatan sebesar 4,37% dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Keselamatan dan Konektivitas Perhubungan, Subagiyo, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, pada Selasa (26/3/2024).
Subagiyo menjelaskan bahwa angkutan laut menjadi pilihan utama banyak masyarakat, terutama di daerah kepulauan di mana angkutan laut menjadi satu-satunya sarana transportasi yang tersedia. Selain itu, angkutan laut juga dianggap sebagai solusi untuk menghindari kemacetan di jalur darat saat musim mudik.
Menurut Subagiyo, angkutan laut memiliki peran penting dalam kesuksesan angkutan Lebaran di Indonesia. Oleh karena itu, perlu untuk menyelenggarakan angkutan laut Lebaran 2024 dengan baik, lancar, dan aman.
“Saya berharap kita dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang akan menggunakan angkutan laut selama masa Lebaran ini,” ujar Subagiyo.
Namun, angkutan laut juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan, terutama dalam menjaga keselamatan kapal, penumpang, dan kru kapal.
Selain itu, perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat untuk mempersiapkan perjalanan dengan baik, seperti pembelian tiket secara online dan kedatangan tepat waktu untuk menghindari penumpukan di terminal.
Subagiyo memberikan beberapa instruksi kepada seluruh jajaran UPT Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk mempersiapkan angkutan laut yang menjamin keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan kesehatan bagi penumpang, awak kapal, dan petugas pelabuhan.
Pertama, memastikan bahwa seluruh armada kapal dalam keadaan laik laut dengan melakukan uji kelaiklautan kapal terhadap seluruh kapal yang beroperasi di wilayah kerja masing-masing.
Kedua, meningkatkan koordinasi dengan semua pihak terkait dan membentuk Posko Pelayanan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2024 sesuai dengan instruksi yang telah ditetapkan.
Ketiga, meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran, terutama terkait kapasitas penumpang dan memperhatikan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.
Keempat, mengoptimalkan penggunaan armada pada daerah dengan jumlah penumpang tertinggi untuk mengurangi penumpukan.
Kelima, memperbaharui informasi jadwal keberangkatan kapal baik melalui pelabuhan maupun media sosial.
Keenam, membuat mitigasi potensi risiko dan memperhitungkan kesiapan armada yang akan digunakan selama angkutan laut Lebaran 2024 bersama dengan pihak terkait.
Ketujuh, memanfaatkan media sosial untuk mempublikasikan informasi terkait angkutan laut Lebaran 2024 dengan memperbarui konten media sosial secara berkala dan memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui nomor hotline yang disediakan.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Hendri Ginting, menyatakan bahwa apel kesiagaan posko penyelenggaraan angkutan laut Lebaran 2024 bertujuan untuk memperkuat koordinasi antara instansi, penyedia jasa, dan asosiasi guna menyelenggarakan angkutan laut Lebaran sesuai dengan harapan bersama.
“Waktu pelaksanaan posko penyelenggaraan angkutan laut Lebaran 2024 dimulai dari tanggal 26 Maret 2024 (H-15) hingga 26 April 2024 (H+15),” kata Hendri.(BY)
