Bukittinggi – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengonfirmasi penurunan fluktuatif gas beracun SO2 di Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Hendra Gunawan, Kepala PVMBG, menyampaikan bahwa evaluasi Gunung Marapi periode 22-29 Februari 2024 menunjukkan gas beracun (SO2) terakhir terdeteksi sebesar 775 ton per hari.
Meskipun demikian, PVMBG menegaskan bahwa aktivitas Gunung Marapi masih tergolong tinggi. Potensi erupsi dengan energi besar tetap ada jika pasokan magma terus meningkat.
Ancaman potensial termasuk lontaran material vulkanik hingga radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi, serta penyebaran abu erupsi yang lebih luas tergantung pada arah dan kecepatan angin.
Selain itu, ada risiko lahar dan banjir lahar di sekitar Gunung Marapi, serta bahaya dari gas-gas vulkanik beracun di area kawah atau puncak.
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek, demi keamanan mereka.(des)