Jakarta – Kasus tuberkulosis (TB) di Indonesia terus meningkat, di mana banyak pasien tidak menyelesaikan pengobatan hingga tuntas. Hari TB Sedunia dirayakan setiap 24 Maret, namun menurut dokter spesialis paru-konsultan Erlina Burhan, seharusnya perhatian terhadap TB ditingkatkan setiap hari.
Erlina Burhan menyebut insiden TB terus meningkat dari 2020 hingga 2022, dengan jumlah kematian yang cukup signifikan. Indonesia menduduki peringkat kedua dalam jumlah kasus TB setelah India, dengan beberapa faktor penyebab utama, termasuk ketidaksempurnaan dalam penemuan kasus dan pasien yang tidak menyelesaikan pengobatan.
Beberapa alasan mengapa pasien tidak menyelesaikan pengobatan TB antara lain karena tidak merasakan gejala lagi setelah beberapa bulan pengobatan, merasa bosan atau lelah dengan regimen pengobatan yang panjang, mengalami efek samping obat, keterbatasan ekonomi, dan stigma negatif terhadap penyakit TB.
Dalam konteks ini, penting bagi pasien TB untuk memahami pentingnya menyelesaikan pengobatan hingga tuntas, menjalin komunikasi yang baik dengan dokter, serta mendapatkan dukungan keluarga dan lingkungan yang positif.(des)