Jakarta – Tradisi mudik Lebaran telah menjadi kebiasaan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri. Setiap tahunnya, jutaan orang di Indonesia menggunakan berbagai jenis transportasi untuk pulang ke kampung halaman dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
Pada tahun ini, diprediksikan lebih dari 193 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran. Mobil pribadi diproyeksikan menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan, mencapai 18,3 persen atau sekitar 35,42 juta kendaraan.
Kepadatan lalu lintas selama mudik Lebaran karena jumlah kendaraan yang meningkat selalu menjadi masalah setiap tahun. Meskipun kepolisian telah melakukan berbagai upaya dalam mengatur lalu lintas untuk mengurangi kemacetan, namun kepadatan masih sering terjadi.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, menyatakan bahwa ada beberapa faktor penyebab kemacetan yang sering terjadi. Salah satunya adalah rest area di jalan tol yang dapat menyebabkan kepadatan lalu lintas hingga beberapa kilometer.
Rest area menjadi tempat singgah utama bagi masyarakat Indonesia yang melakukan mudik dengan mobil pribadi, baik untuk mengisi bahan bakar maupun untuk beristirahat sejenak. Kapasitas yang terbatas dari rest area seringkali menyebabkan antrian panjang, yang pada akhirnya mengakibatkan kemacetan.
“Ikhtisar telah kami persiapkan beberapa rencana terkait pengelolaan arus mudik dan balik Lebaran 2024 ini. Pertama-tama, kami telah melakukan survei di ruas jalan tol untuk menentukan rencana yang akan kami terapkan,” kata Irjen Pol Aan seperti yang dikutip dalam unggahan video NTMC Korlantas Polri di Instagram.
Untuk mengatasi kemacetan yang disebabkan oleh antrian di rest area, Kakorlantas Aan mengatakan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan pengelola tempat istirahat. Diharapkan bahwa lalu lintas, baik masuk maupun keluar dari rest area, dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan kemacetan.
“Kami akan mengelola hal ini bersama-sama dengan pengelola rest area untuk mengatur aliran lalu lintas, dan juga untuk meningkatkan layanan di rest area itu sendiri agar arus lalu lintas menuju rest area tersebut dapat berjalan lancar,” tambahnya.
Selain itu, Aan menambahkan bahwa kemacetan juga sering terjadi di gerbang tol karena pemudik yang belum mengisi saldo uang elektronik. Hal ini dapat menyebabkan antrian yang panjang, terutama saat tidak ada pos tambahan untuk mengisi saldo e-money.
“Masih ada perilaku seperti ini yang dapat mengganggu kelancaran di gerbang tol, namun pihak pengelola jalan tol telah menyiapkan langkah-langkah untuk mempercepat pelayanan di gerbang tol tersebut,” jelasnya.(BY)