Menuju Net-Zero Emission, PLN dan Pemerintah Dorong Pemanfaatan Biomassa

Energi Baru dan Terbarukan.
Energi Baru dan Terbarukan

Jakarta Pemerintah menggarisbawahi komitmennya dalam mewujudkan energi bersih dengan memperkuat ekosistem biomassa sebagai bahan bakar pembangkit listrik, sejalan dengan upaya meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti, menyatakan dukungannya terhadap pemanfaatan biomassa berbasis kayu dalam transisi energi.

“Kemenko Marves berperan dalam sinkronisasi, koordinasi, dan pengendalian demi mencapai target nasional dalam pemanfaatan biomassa berbasis kayu,” ungkapnya dalam keterangan tertulis pada hari Minggu (24/3/2024).

Pemerintah aktif dalam mendorong keluarnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa sebagai Campuran Bahan Bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Baca Juga  Lima Saham Teknologi Pertumbuhan Penghasilan Tertinggi di Indonesia

“Inisiatif ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mengalihkan industri batu bara ke energi terbarukan,” jelas Nani.

Pemanfaatan biomassa kayu diprioritaskan dari pemulihan lahan kritis, terdegradasi, hingga multi usaha kehutanan, membutuhkan kerjasama antara pemerintah, BUMN, dan asosiasi terkait.

Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Iwan Agung Firstantara, menyampaikan bahwa pemanfaatan biomassa adalah bagian dari komitmen PLN untuk meningkatkan porsi EBT di Tanah Air hingga 23% pada tahun 2025.

Baca Juga  PLN Tambah Dua Pembangkit Baru, Dukungan Listrik Hijau Meningkat

“Co-firing Biomassa adalah langkah konkret dalam mereduksi emisi karbon untuk mencapai target net-zero emission di tahun 2060,” katanya.

Dukungan penuh juga datang dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang menyatakan pentingnya kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam menghadapi krisis energi.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan, Mohamad Siradj Parwito, menegaskan bahwa biomassa kayu Indonesia tidak berasal dari deforestasi melainkan dari pemulihan lahan terdegradasi.

Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, menambahkan bahwa program co-firing biomassa pada PLTU memiliki peran penting dalam akselerasi transisi energi di Indonesia.(BY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *