Jakarta – Proyeksi jumlah pemudik pada Lebaran 2024 mencapai 193,6 juta orang. Selain menggunakan transportasi umum, banyak yang memilih menggunakan kendaraan pribadi, termasuk sepeda motor.
Meski telah diimbau untuk menghindari penggunaan sepeda motor, jumlah penggunanya terus meningkat setiap tahun. Sekitar 31,12 juta orang atau sekitar 16,07 persen dari total pemudik diperkirakan akan menggunakan sepeda motor pada musim mudik tahun ini.
Pemilihan sepeda motor untuk mudik dianggap lebih efisien karena biaya perjalanan menjadi lebih terjangkau. Namun, perlu diingat bahwa risiko menggunakan sepeda motor untuk mudik sangat tinggi dan memerlukan perencanaan perjalanan yang matang.
Dalam hal ini, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menekankan perlunya keputusan tegas dari pemerintah untuk melarang pemudik menggunakan sepeda motor, khususnya yang membawa anak-anak.
“Pemerintah harus lebih dari sekadar memberi himbauan, tetapi harus berani mengeluarkan larangan terhadap pemudik yang menggunakan sepeda motor dan membawa anak-anak,” ujar Djoko dalam pernyataan resminya yang dikutip pada Sabtu (30/3/2024).
Djoko juga mengusulkan agar pemerintah meningkatkan kuota mudik gratis untuk mengurangi jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor. Hal ini mengingat bahwa salah satu alasan orang memilih sepeda motor untuk mudik adalah karena tingginya harga tiket transportasi umum saat musim mudik Lebaran.
“Tidak peduli apa alasan mereka, setiap pemudik yang tertangkap membawa anak-anak dengan sepeda motor harus dihentikan perjalanan mereka. Mereka dapat diminta untuk kembali pulang atau disediakan transportasi alternatif menuju tujuan mereka,” tambah Djoko.
Selain peningkatan kuota mudik gratis, Djoko juga menyerukan agar pemerintah memastikan tarif transportasi selama musim mudik Lebaran tetap terjangkau. Kenaikan harga tiket transportasi selalu menjadi masalah setiap tahun pada saat musim mudik Lebaran.
“Bagaimanapun juga, pemerintah tidak menganjurkan penggunaan sepeda motor untuk mudik. Sebaliknya, pemerintah harus menyediakan lebih banyak angkutan umum dengan tarif terjangkau atau layanan mudik gratis lebih banyak, terutama bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor,” paparnya.
Djoko juga mengingatkan agar para pemudik memperhatikan kapasitas sepeda motor, mempersiapkan kondisi tubuh dengan baik, serta menerapkan disiplin dalam berkendara. Menurutnya, ini tiga hal penting yang harus diperhatikan saat melakukan perjalanan mudik.
“Setiap kendaraan memiliki risiko di jalan raya, namun sepeda motor merupakan kendaraan yang paling rentan karena tubuh pengendara tidak dilindungi oleh kendaraan tersebut,” jelasnya.
Pemerintah sendiri telah mendorong sektor swasta, termasuk pabrik-pabrik, untuk menyediakan layanan mudik gratis bagi karyawan mereka. Langkah ini diambil untuk mengurangi jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor pada Lebaran tahun ini.(BY)