Lebanon – Serangan udara yang dilancarkan oleh Israel di Lebanon selatan telah menewaskan delapan orang, termasuk pejuang Hizbullah, menurut sumber keamanan dan media resmi Lebanon pada Rabu (27/3/2024).
Pada serangan tersebut, lima orang dilaporkan tewas di desa perbatasan Tair Harfa, sementara tiga lainnya tewas akibat serangan yang menghantam sebuah restoran di kota perbatasan Naqura.
Hizbullah, yang didukung oleh Iran, menyatakan bahwa mereka merespons serangan udara Israel dengan meluncurkan puluhan roket ke Kiryat Shmona di Israel utara pada Rabu pagi. Ini merupakan tanggapan atas serangan udara Israel yang telah menewaskan tiga militan Hizbullah di desa Hebbariyeh di Lebanon selatan sehari sebelumnya.
Israel dan Hizbullah telah terlibat dalam baku tembak lintas perbatasan sejak perang Israel-Hamas di Gaza pada bulan Oktober. Konflik ini merupakan eskalasi terbesar antara kedua belah pihak sejak perang selama sebulan pada tahun 2006.
Israel menyatakan bahwa serangan mereka bertujuan menargetkan militan yang terlibat dalam serangan terhadap Israel. Namun, kelompok Lebanon yang menjadi sasaran menyatakan bahwa korban tewas adalah “penyelamat”.
Media Lebanon melaporkan bahwa beberapa orang lagi tewas dalam serangan Israel pada Rabu, sementara Israel sendiri belum memberikan komentar.
Peristiwa ini terjadi dalam konteks ketegangan yang terus meningkat antara Israel dan Hizbullah, dengan serangan hampir setiap hari melintasi perbatasan. Hizbullah, kelompok militan Muslim Syiah Lebanon yang memiliki hubungan dekat dengan Iran, telah menembakkan lusinan roket ke Israel sebagai respons terhadap serangan Israel.(des)