Kakek Penjual Kacang Rebus, yang Tidak Pernah Mendapatkan Bantuan Pemerintah

Rembang,fativa.id – Semua orang tentu menginginkan hidup yang layak dan serba berkecukupan.

Namun pada kenyataanya, banyak orang yang belum beruntung dan mengalami kesulitan dalam hal ekonomi.

Diperlukan kerja keras, kesabaran, ketekunan untuk bertahan hidup.

Hal itulah yang dirasakan oleh kakek paruh baya yang berumur 72 tahun, bernama Sarmin, seorang penjual kacang rebus yang selalu mangkal di sebelah barat Alun -alun Rembang. tepatnya di emperan ATM bank BRI.

Mbah Sarmin tinggal bersama istri, seorang anak serta cucunya di Desa Sekarsari RT 01/RW 01, Kecamatan Sumber, Kab Rembang

Sebenarnya Mbah Sarmin memiliki 2 orang anak, akan tetapi salah seorang anaknya sudah meninggal dunia.

Baca Juga  Program Ekspedisi Rupiah, Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Kepulauan Mentawai

“Anak saya ada dua, yang satu udah meninggal. Saya di rumah bareng anak dan cucu”, kata Mbah Sarmin, kepada wartawan fativa.id. Sabtu (16/3/2024).

Mbah Sarmin dan istrinya berjualan kacang rebus sekira 1 tahun lamanya.

Harga kacang rebus yang ia jual bervariasi kalau yang manci plastik kecil seharga Rp 5000, sedangkan yang pakai plastik 1 kg putih bening seharga Rp 10.000, tergantung pembeli mau yang mana,” terangnya.

Istri Mbah Sarmin yang bernama Kasminah juga berprofesi sama yaitu penjual kacang rebus yang keliling di sekitaran alun alun Rembang dekat suaminya.

Dari pagi tadi, Sabtu (16/3/2024) Mbah Sarmin berjualan kacang rebus sampai sore  hari hanya memperoleh uang Rp 5000 saja, sambil mengeluarkan uang hasil jualannya dari kantong sakunya kepada wartawan.

Baca Juga  Insentif Pelatihan Kartu Prakerja Disiapkan Rp3,5 Juta

Menurutnya dagangan yang, ia bawa setiap harinya sekira 20-30 kilo itu pun, ia kulakan. sore hingga malam harinya, dimungkinkan ada tambahan hasil dikit-dikit,”ungkap Mbah Sarmin.

Saat ditanya tentang bantuan dari pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten, ia pun, dengan nada lirih menjawab belum pernah. Bahkan Mbah Sarmin bilang “lare kulo boten gadah nopo-nopo boten nate disukani bantuan pak, malah liyo-liyone sing do duwe malah disukani pak.”( anak saya tidak punya apa-apa tidak pernah dikasih bantuan pak, tapi yang lain-lainnya yang punya malah dapat pak red).

Baca Juga  Pengecer LPG 3 Kg Wajib Daftar! Simak Cara dan Persyaratannya

Ia berharap agar pemerintah desa maupun pemerintah daerah memberi bantuan kepdanya.

“Sekarang jualan juga dapat nggak seberapa, kadang jualan nggak laku. Tapi yo wes semua harus disyukuri. Masih bisa makan juga sudah sangat bersyukur,” pungkas Mbah Sarmin.(putra/aziz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *