Jakarta – Ajaran Islam semakin tersebar di masyarakat Inggris, salah satunya melalui ketenaran pemain Liverpool, Mohamed Salah. Salah, dengan perilaku dan simbol-simbol keimanan yang ditunjukkan di lapangan, efektif dalam menyebarkan nilai-nilai Islam, membantu mengurangi Islamophobia di Inggris.
Mohamed Salah tidak hanya mengenalkan nilai-nilai Islam melalui tindakan-tindakan kecil seperti sujud syukur setelah mencetak gol dan menjalankan ibadah puasa selama Ramadan, tetapi juga dengan memberikan contoh nyata dalam kebaikan sosial. Salah menggunakan penghasilannya untuk membangun sekolah dan masjid di Mesir serta mendukung fasilitas rumah sakit.
Studi dari Universitas Stanford menunjukkan bahwa kehadiran Salah di Liga Inggris memiliki dampak signifikan dalam menurunkan kejahatan rasial di kota Liverpool serta mengurangi tweet anti-Muslim di kalangan penggemar Liverpool.
Dukungan untuk pemain muslim di Liga Inggris semakin meningkat, dengan Asosiasi Sepak Bola Inggris mendorong wasit untuk memberikan kesempatan kepada pemain muslim untuk berbuka puasa selama pertandingan.
Selain itu, langkah-langkah nyata telah diambil untuk mempermudah pemain muslim dalam menjalankan ibadah, termasuk penghapusan perayaan sampanye di final Piala FA dan penyediaan fasilitas masjid di beberapa stadion Liga Inggris.
Dengan demikian, keberadaan Mohamed Salah tidak hanya sebagai pemain bola yang sukses, tetapi juga sebagai contoh nyata dari seorang muslim yang taat, telah memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pemahaman dan toleransi terhadap Islam di Inggris.(des)