Rembang, Fativa.id- Beberapa hari cuaca ekstrem dan curang hujan tinggi membuat para nelayan enggan melaut.
Dalam sepekan perairan di wilayah Rembang bagian pesisir terjadi gelombang besar yang membuat nelayan tidak berani melaut, disamping gelombang besar curah hujan yg terjadi juga cukup tinggi.
Saat ditemui awak media Fativa.id salah satu nelayan yang bernama Ngasipan, warga Desa Sukoharjo (51), Rembang mengatakan “ombak gedhe karo udan deres, resikone gedhe nek arep miyang” ( gelombang tinggi dan hujan lebat, bahayanya besar kalau dipaksakan melaut).
“Saat ini banyak beberapa perahu yang disandarkan untuk mengantisipasi tenggelam dan rusak,” terang ngasipan.Jumat (15/3/2024)
Ia juga menambahkan hasil tangkapan rajungan dan ikan yang menjadi prioritas pendapatan harian nelayan saat ini berkurang sehingga banyak nelayan lebih tidak melaut.
Gelombang besar dan curah hujan yang tinggi sebenarnya sudah disampaikan oleh BMKG. Dalam beberapa hari ini gelombang besar dan curah hujan tinggi terjadi di wilayah Rembang.
Saat menghadapi cuaca seperti ini nelayan lebih banyak tidak berani melaut, disamping resiko yang dihadapi lebih tinggi. Padahal untuk mendapatkan hasil tangkapan nelayan harus melaut. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.
Biasanya untuk setiap kali melaut perhari nelayan masih bisa mendapatkan hasil Rp 200-300 ribu per hari.
Dengan kondisi seperti ini nelayan tidak ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” keluhnya
Apalagi menjelang persiapan untuk hari raya, kebutuhan bahan pokok serba mahal. Kondisi cuaca begini, nelayan hanya bisa pasrah saja. (aziz/putra)