Pessel  

Bencana Banjir Bandang Sumbar, Korban Jiwa Bertambah, Tim SAR Berupaya Maksimal

Banjir Bandang
Banjir Bandang

Painan – Tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban meninggal dunia akibat dampak banjir bandang di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), pada Selasa (12/3/2024) sore.

Abdul Malik, Kepala Kantor SAR Padang, menyatakan bahwa korban tersebut ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB pada sore hari di area sekitar 9,5 kilometer dari lokasi kejadian. Korban, seorang pria, terseret arus banjir di Sawah Laweh, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pessel, Sumbar.

Setelah penemuan, jasad korban segera dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Painan. Meskipun petugas telah mengidentifikasi jenis kelamin korban sebagai laki-laki, informasi lebih lanjut seperti nama dan identitas masih menunggu pemrosesan dari pihak rumah sakit.

Baca Juga  Banjir Bandang di Sumbar, 1 Korban Meninggal, 1 Hilang

Abdul Malik menyampaikan bahwa operasi pencarian dan pertolongan bagi korban bencana alam di Pesisir Selatan telah mencapai hari keenam pada Selasa (13/3/2024). Data terakhir menunjukkan bahwa setidaknya masih ada lima korban lainnya yang belum ditemukan di wilayah Pessel.

Proses pencarian korban terfokus pada tiga titik, yakni di Kecamatan Koto XI Tarusan terkait insiden mobil yang terseret arus saat banjir, Kecamatan Sutera terkait tanah longsor, dan Kecamatan Bayang terkait warga yang terseret arus banjir.

Dengan penemuan satu korban ini, total jumlah korban jiwa akibat bencana alam pada 7 Maret lalu mencapai 24 orang, sementara lima orang lainnya masih dalam pencarian.

Baca Juga  Respons Cepat Andre Rosiade, Bantuan Nasi Bungkus untuk Korban Banjir di Pesisir Selatan

Abdul Malik menegaskan bahwa personel Kantor SAR Padang dan tim gabungan lainnya akan terus berupaya semaksimal mungkin dalam proses pencarian. “Pencarian akan kami lanjutkan hingga hari ketujuh, dan masih dapat diperpanjang selama tiga hari lagi,” ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir bandang selama 14 hari, mulai 8 Maret 2024. Sekretaris Daerah Pesisir Selatan, Mawardi Roska, menyatakan bahwa masa tanggap darurat ini diberlakukan karena dampak banjir bandang melibatkan puluhan ribu warga di 11 kecamatan.

Baca Juga  Israel Bombardir Rafah, Puluhan Korban Jiwa

Operasi pencarian melibatkan tim dari Kantor SAR Padang, Bengkulu, Jambi, dan Medan, serta melibatkan TNI, Polri, BPBD, Tagana, pemadam kebakaran, PMI, Pramuka, KSB, dan pihak kebencanaan lainnya.(des)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *