Jakarta– Kementerian Pertanian bersinergi dengan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) serta didukung oleh Pemerintah Australia untuk mempercepat program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di delapan kabupaten di lima provinsi yang berbeda.
Kabupaten-kabupaten yang menjadi sasaran program ini meliputi Indragiri Hulu (Riau), Sukabumi (Jawa Barat), Barru (Sulawesi Selatan), Lombok Tengah dan Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), serta Pati, Rembang, dan Wonogiri (Jawa Tengah).
Sebanyak 58.448 ekor ternak, termasuk sapi potong, sapi perah, kambing, dan domba, telah berhasil divaksinasi melalui program vaksinasi yang berlangsung sejak bulan Februari hingga Maret 2024.
“Akselerasi vaksinasi kita lakukan di daerah padat ternak, khususnya pada produsen ternak yang tinggi aktivitas lalu lintas ternaknya,” ungkap Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah.
Program vaksinasi ini tidak hanya dilakukan di kabupaten yang disebutkan, namun juga dilaksanakan di wilayah lain yang terjangkit PMK. Pihak kementerian juga meminta Dinas Kabupaten setempat untuk menyiapkan vaksinator di setiap lokasi target, yang bertugas untuk memetakan wilayah vaksinasi, hewan yang harus divaksinasi, serta merencanakan kegiatan edukasi kepada para peternak.
Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nuryani Zainuddin, menegaskan bahwa kasus PMK masih terus dilaporkan dari beberapa provinsi di Indonesia.
Nuryani menyoroti bahwa munculnya kasus PMK menandakan adanya potensi penularan penyakit tersebut yang masih beredar. Untuk itu, vaksinasi berkala setiap enam bulan sekali menjadi langkah terbaik dalam pencegahan.
Upaya percepatan vaksinasi ini akan terus dilakukan di daerah-daerah potensial hingga hari raya Idul Adha. Tujuan dari vaksinasi ini adalah untuk mengantisipasi lonjakan kasus PMK yang dapat menyebabkan kerugian bagi para peternak.
Salah seorang peternak sapi di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mengungkapkan manfaat dari program vaksinasi ini. Sapi miliknya telah mendapat tiga kali vaksinasi dan tidak pernah sakit lagi.
Program vaksinasi PMK ini secara keseluruhan telah meningkatkan kesehatan ternak dan mencegah kemungkinan terjadinya wabah.
Beth Cookson, Kepala Tenaga Kesehatan Hewan Australia, menekankan bahwa program vaksinasi ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan kesehatan hewan di kawasan serta memberikan respons yang efektif terhadap penyakit hewan lintas batas yang berdampak tinggi.(des)