Pria Asal Tulungagung Sukses Berjualan Pisang Keju Berkat YouTube dan Seminar

Sukses Berjualan Pisang Keju
Dengan belajar dari YouTube dan rajin mengikuti berbagai seminar, pria asal Tulungagung, Jawa Timur, Yongki sukses berjualan pisang keju.

Jakarta – Yongki, seorang pria asal Tulungagung, Jawa Timur, telah mencapai kesuksesan dalam bisnis pisang keju setelah belajar melalui YouTube dan aktif mengikuti berbagai seminar. Dengan tekad dan ketekunan, Yongki berhasil mengembangkan usahanya hingga memiliki tiga outlet yang tersebar di beberapa wilayah Tulungagung. Dengan nama usaha “Pisang Keju Sultan 99”, Yongki berhasil meraih omzet hampir Rp60 juta per bulan dari bisnisnya.

“Dari tiga cabang itu bisa menghasilkan lebih dari Rp50 juta, hampir Rp60 juta. Pisang keju ini dijual dengan harga Rp14.000 hingga Rp20.000,” ujar Yongki dikutip dari YouTube PecahTelur pada Selasa (20/6/2023).

Sebelum memulai usaha pisang keju ini, Yongki mengalami masa pengangguran setelah kembali dari perantauannya di Batam. Dalam upaya mencari pekerjaan di Tulungagung, Yongki mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Akhirnya, dia memutuskan untuk membuka usaha sendiri.

Usaha pertamanya adalah kedai kopi, namun usaha tersebut tidak sesuai dengan target yang diinginkan dan membutuhkan modal yang besar untuk membangun dan melengkapi kedainya. Yongki kemudian berusaha mencari solusi untuk mengembangkan bisnis yang lebih menguntungkan.

Inspirasi datang ketika Yongki tertarik membeli pisang keju, makanan ringan khas dan populer di Batam. Namun, ia tidak menemukan penjual pisang keju di kawasan Tulungagung. Yongki pun berinisiatif untuk belajar membuat pisang keju melalui YouTube. Dia juga mencari informasi dari orang-orang sekitar dan akhirnya memutuskan untuk mencoba menjualnya. Dengan modal sekitar Rp8 juta hingga Rp10 juta, Yongki mendapatkan dukungan dari keluarganya yang meminjamkan uang karena ia sudah menghabiskan modalnya sebelumnya untuk usaha kedai kopi.

Modal tersebut digunakan untuk membeli peralatan memasak dan bahan-bahan untuk pisang keju. Meskipun saat itu Yongki belum memahami tentang lokasi strategis untuk berjualan, dia akhirnya menemukan tempat di pusat kota.

Respons masyarakat terhadap penjualan pisang keju Yongki sangat positif pada awalnya. Banyak pembeli yang penasaran dan tertarik dengan topping melimpah yang ditawarkan. Namun, bisnisnya sempat mengalami masa sepi dalam beberapa waktu. Untuk mengatasi hal ini, Yongki memutuskan untuk mengikuti workshop dan seminar terkait branding dan promosi. Ia juga melakukan evaluasi setiap kali mendapat kritik, termasuk masalah pisang yang terlalu tipis. Yongki kemudian melakukan perbaikan dengan menggunakan bahan-bahan premium dan berusaha menonjolkan perpaduan antara pisang, keju, dan topping.

Dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari workshop dan seminar, Yongki mulai mengembangkan promosi melalui media sosial dan memberikan potongan harga kepada pelanggan. Strategi ini terbukti sukses, terutama saat bulan puasa yang membuat bisnisnya semakin ramai. Bahkan, Yongki dan karyawan outletnya terkadang kewalahan melayani pelanggan yang datang.

Yongki berkomitmen untuk terus belajar dan mengembangkan bisnis pisang keju ini. Dengan semangat dan dedikasinya, dia berharap dapat memperluas jangkauan bisnisnya dan meraih kesuksesan yang lebih besar di masa depan.{by}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *