Presiden Diharapkan Tidak Menggunakan Istilah “Cawe-cawe” dalam Politik

Adi Prayitno
Adi Prayitno

Jakarta – Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, mengemukakan pandangannya bahwa seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menggunakan istilah “cawe-cawe” dalam konteks politik.

“Dalam hal-hal yang bersifat substantif dan ideal, seharusnya seorang presiden tidak seharusnya berbicara mengenai cawe-cawe, tidak boleh memberikan dukungan secara terbuka, dan tidak seharusnya mengungkapkan preferensi politiknya kepada publik,” ujar Adi dalam diskusi Adu Perspektif ‘Jokowi Cawe-cawe, Pemilu 2024 Makin Ramai’.

Adi mengatakan bahwa sulit untuk melihat seorang presiden tidak menggunakan istilah cawe-cawe dalam politik. Ketidaknyamanan muncul ketika dukungan politiknya terlalu terbuka dan berlebihan.

Menurut Adi, tidak ada masalah jika Jokowi tidak mengungkapkan dukungan politiknya secara terbuka. Contohnya, seperti yang dilakukan oleh SBY yang tidak menggunakan istilah cawe-cawe dan tidak memperlihatkan dukungannya di depan publik, meskipun secara tidak langsung SBY juga memberikan dukungan kepada Demokrat untuk meningkatkan elektabilitas partainya.

Adi juga mengakui bahwa Jokowi sebagai seorang kader partai tentunya memiliki preferensi politiknya sendiri. Dia pasti diminta oleh partainya untuk memenangkan Ganjar Pranowo dan juga diminta untuk memenangkan PDIP.

Menurut Adi, pada kenyataannya tidak ada presiden yang tidak menggunakan istilah cawe-cawe dalam praktik politik. Namun, perbedaannya adalah tidak semua presiden menyampaikan dukungannya secara terbuka kepada publik.

“Kita tidak bisa menutup mata terhadap fakta bahwa dalam praktiknya, tidak ada presiden di negara ini yang tidak menggunakan istilah cawe-cawe, tetapi tidak mengungkapkannya secara terbuka kepada publik,” tuturnya, Rabu 1 Juni 2023. (des)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *