FATIVA.ID – Akhirnya terkuak identitas Angeline Nathania, seorang mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) yang menjadi korban pembunuhan oleh guru lesnya sendiri. Sebelum jasadnya ditemukan, Angeline Nathania sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya.
Keluarga Angeline Nathania tengah dilanda duka atas kematian tragis putri mereka yang dibunuh oleh guru lesnya sendiri. Angeline Nathania ditemukan dalam keadaan tewas di dalam sebuah koper pada Rabu (7/6/2023).
Jasad Angeline Nathania ditemukan di jurang Cangar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Pelaku pembunuhan tersebut adalah Rochmat Bagus Apriatma, guru les musik Angeline Nathania. Pelaku ditangkap oleh unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya di Pacet, Mojokerto, pada Kamis (8/6/2023).
Diduga korban dan pelaku terlibat dalam hubungan asmara yang mereka rahasiakan karena Rochmat telah menikah. Sebelumnya, Angeline Nathania dilaporkan menghilang secara misterius pada 3 Mei 2023. Korban terakhir kali terlihat pergi ke kampus dengan mobilnya, namun tidak kembali selama satu bulan.
Ketika keluarga Angeline mencari tahu keberadaannya, Rochmat membantah telah bertemu dengan korban. Rochmat mengklaim bahwa pertemuan terakhir mereka terjadi pada November 2022. Polisi juga mengunjungi apartemen yang diketahui pernah dikunjungi oleh Angeline dan Rochmat. Rekaman CCTV menunjukkan Rochmat memarkir mobil Angeline di apartemen tersebut pada tanggal 3 Mei 2023.
Setelah ditangkap di Malang, Rochmat mengakui bahwa ia telah membunuh Angeline. Motifnya adalah untuk merampas mobil Angeline guna membayar utang.
“Saya berharap pelaku bisa mendapatkan hukuman yang setimpal,” ucap Ana.
Angeline Nathania, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya), dikenal sebagai sosok yang aktif di kampus. Dr. Yoan Nursari Simanjuntak, Dekan Fakultas Hukum Ubaya, mengungkapkan bahwa Angeline menjalani kehidupan kampus dengan baik dan memiliki hubungan sosial yang baik dengan teman-teman sejawatnya. Angeline juga berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang baik, yaitu 3,277.
Pihak Fakultas Hukum Ubaya menyerahkan proses hukum terkait kasus tragis ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Namun, mereka juga menyatakan kesiapannya untuk mendampingi keluarga Angeline dalam proses hukum selanjutnya melalui Lembaga Biro Bantuan Hukum (LBH).
Rekan mahasiswa, dosen, dan alumni terus memberikan dukungan dan doa kepada keluarga yang ditinggalkan.
Peristiwa tragis ini akan terus dipantau perkembangannya, dan diharapkan dapat menjadi peringatan bagi seluruh civitas akademika untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan di lingkungan kampus. Semoga Angeline Nathania mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketenangan serta kekuatan dalam menghadapi duka yang mendalam.(mya)