Yogyakarta – Kaisar Jepang Naruhito mengunjungi Keraton Jogja pada Rabu malam (21/6/2023). Dalam kunjungannya, Naruhito disambut dengan penuh kehormatan oleh Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas. Acara tersebut diwarnai dengan makan malam yang meriah dan diiringi oleh musik orkestra tradisional dari Keraton.
Sri Sultan HB X menyambut kedatangan Kaisar Naruhito dengan mengenakan pakaian Jawa lengkap. Sultan mengenakan ageman takwa, sebuah pakaian tradisional yang meliputi kuluk kanigoro dan sinjang (jarik) dengan motif parang barong. Sementara itu, GKR Hemas terlihat anggun dengan mengenakan kebaya tangkepan yang dipadukan dengan jarik parang barong.
“Dalam acara ini, keduanya mengenakan pakaian dengan motif parang barong, yang dihiasi dengan ornamen babon angrem,” ujar Kepala Bagian Humas Pemda DIY, Ditya Nanaryo Aji, pada Rabu malam. Ditya menjelaskan bahwa para putri Sultan juga mengenakan pakaian kebesaran, yakni kebaya tangkeban dengan plisir, nyamping parang, sanggul tekuk ceplok jenthir.
Ditya menambahkan bahwa dalam gala dinner tersebut, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menyajikan masakan tradisional khas Yogyakarta. Minuman selamat datang yang disediakan adalah jambu, sementara hidangan utama terdiri dari berbagai masakan tradisional.
“Ada beragam hidangan. Rata-rata merupakan masakan tradisional,” katanya. Beberapa hidangan yang disajikan antara lain sop ayam galantine sebagai hidangan pembuka. Untuk hidangan utama, disajikan nasi pandan wangi, daging sapi wagyu, empal balado, udang bakar madu, dan sate ayam jeruk nipis. Sebagai hidangan penutup, para tamu dapat menikmati es teler cake.
Sambil menikmati makan malam, mereka juga disuguhkan pertunjukan tarian tradisional Beksan Lawung Ageng Jajar. Selain itu, mereka juga menikmati musik orkestra yang dimainkan oleh Royal Orchestra.
“Dalam pertunjukan ini, Royal Orchestra membawakan beberapa lagu, di antaranya Padang Bulan, Pitik Tukung, Yen Ing Tawang, Lelo Ledung, Kupun Kui, Kidang Talun, Jenang Gula, Sluku Batok, Sue Ora Jamu, Pitik Walik Jambul, dan Jamuran,” tambah Ditya.
Kunjungan Kaisar Naruhito ke Keraton Jogja ini memperkuat hubungan antara Jepang dan Indonesia, serta menggambarkan kekayaan budaya yang ada di Yogyakarta.(des)
