Berita  

Reuni Banyak Faktor Penyebab Kasus Perceraian

Reuni
Ilustrasi reuni

Padang – Reuni penyebab terbanyak kasus perceraian rumah tangga. Karena asmara lama kembali tersambung. Tapi itu tidak semuanya, ada juga reunian itu menjadi ajang penyambung tali silaturrahim.

Angka perceraian yang tercatat di Pengadilan Negeri Agama Kota Padang meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu penyebabnya reuni kemudian terjadi perselingkuhan.

“Ya banyak dari asal mulanya reuni, akhirnya berujung keretakkan rumah tangga karena perselingkuhan,” ujar Ketua Pengadilan Agama Kota Padang, Nursal kepada media ini, Selasa (2/5/2023).

Pada saat sekolah atau kuliah satu sama lainnya ada hubungan khusus alias pacaran. Tapi setelah berjalannya waktu mereka terpisah dan sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Kemudian masing-masingnya tidak ada lagi berkomunikasi, karena terpisah jarak dan waktu. Kemudian masing-masingnya telah berumahtangga memiliki pasangnya dan memiliki anak.

Baca Juga  Gubernur Mahyeldi Ajak Wali Nagari Berinovasi untuk Percepatan Pembangunan Daerah

Pada saat reuni komunikasi kembali tersambung dan sembunyi-sembunyi menjalin hubungan alias berselingkuh.

“Di sinilah pangkal balanya, terjadi keretakan rumah tangga dan akhirnya berujung perceraian,” tambahnya.

Pada umumnya pihak perempuan yang banyak mengajukan perceraian. Wanita tidak takut berpisah. Ini dibuktikan dengan banyaknya kaum perempuan mengajukan perceraian di Pengadilan Agama.

Pengadilan Negeri Agama Kota Padang mencatat terjadinya lonjakan angka perceraian pascalebaran pada Idul Fitri 2023. Penyebab perceraian beragam, tetapi yang menjadi pemicunya adalah acara reunian tersebut.

Pasca lebaran 2023, Pengadilan Agama menangani angka perceraian hingga mencapai 100 pasangan per hari. Hal ini berbeda sebelumnya, sebelum lebaran 2023 Pengadilan Agama mengurusi hanya 60 kasus perceraian saja setiap hari.

Sementara itu, Sosiolog Universitas Negeri Padang (UNP) Eka Asih Febriani mengatakan, maraknya perceraian saat ini dipicu oleh acara reunian. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu kasus ini.

Baca Juga  Menteri Muhadjir Janji Urus Alat PCR

Menurut Eka Asih, tidak semua acara-acara reuni bisa menimbulkan atau menciptakan perselingkuhan, dan bukanlah faktor utama masalah perceraian tersebut.

Faktor utama terjadinya perceraian adalah ketidakmampuan pasangan dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonomi.

Disinggung banyaknya perempuan yang mengajukan perceraian, Eka Asih menilai, pada saat ini perempuan dalam kehidupan modren mempunyai fungsi ganda; mengurus rumah tangga dan bekerja.

Dipicu dengan terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), gagalnya usaha dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi adalah faktor utama penyebab terjadinya perceraian.

Eka menambahkan, dengan acara reunian, individu kembali mengenali lingkungan sosialnya yang dahulu.

Acara reuni membuat terjadinya kembali interaksi sosial yang terdahulu, apalagi lingkungan sosialnya terdahulu lebih baik. Ditambah lagi dalam usaha pemenuhan kebutuhan ekonominya jauh lebih baik lagi dibanding diri pasangannya.

Baca Juga  16 Warga Padang Panjang Ikuti Pelatihan di Banda Aceh

Perselingkuhan akan dimulai dengan proses kekaguman kepada individu lain (lawan jenis), yang berawal dari saling curhat dan berlanjut pada hubungan yang lain. (Andy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *