Lubuk Sikaping – Begitu getolnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berupaya membangun dan memajukan sektor kepariwisataan, sebenarnya apa yang dicari?
“Banyak,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata di Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disparporabud) Pasaman Ahdi Susanto S.Pd. M.Pd. kepada fajarharapan.id di Lubuk Sikaping, ibukota Kabupaten Pasaman, Selasa (16/5/2023).
Mengibaratkan dengan sungai, menurut Ahdi, kemajuan kepariwisataan bisa menjadi hulu untuk menggerakkan sejumlah sektor lainnya, yang sebagian besar di antara sektor-sektor itu bersentuhan langsung dengan masyarakat banyak.
“Kalau pariwisata hidup dan berkembang, maka sejumlah sektor lainnya juga ikut berkembang.” Ahdi menunjuk contoh, usaha home industry akan memiliki pasar yang luas, yang memungkinkan untuk tumbuh dan berkembang.
“Usaha kuliner, restoran, penginapan dan lainnya juga akan ikut berkembang,” sebutnya. Termasuk para penggiat seni dan budaya akan mendapatkan wahana yang semakin luas untuk berkreasi dan berkiprah.
Bahkan, menurut Ahdi, para pemuda –termasuk dari kalangan terdidik– yang sejauh ini belum mendapatkan pekerjaan, bisa menjadi tenaga yang diandalkan untuk mengelola sejumlah kegiatan di sektor kepariwisataan.
Aktifitas petani, menurut Ahdi, tidak lagi sekadar menghasilkan komoditas karena bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Ia mencontohkan kegiatan memancing di kolam, yang diyakini tidak ditemukan di negeri asal wisatawan.
“Dipastikan akan banyak pihak yang diuntungkan kalau pariwisata suatu daerah maju,” tambahnya. Tapi diingatkan Ahdi, menanamkan investasi di sektor pariwisata membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan umpan baliknya.
“Kalau ditanya umpan balik pembangunan kepariwisataan berupa pendapatan asli daerah (PAD) satu misal dibandingkan dengan investasi yang sudah ditanam, untuk kondisi saat ini diakui belum seimbang,” sebut Ahdi lagi.
“(Pembangunan pariwisata) ini merupakan investasi jangka panjang,” ungkap Ahdi. Apa yang dibangun dan dikerjakan untuk memajukan pariwisata hari ini, bebernya, hasilnya mungkin baru bisa dinikmati dua atau tiga tahun ke depan.
Kalau Pemkab Pasaman getol memajukan pariwisata, menurut Ahdi, selain mengharapkan efek jangka panjang yang akan dinikmati oleh daerah dan masyarakat, “Karena sejatinya Pasaman punya sejumlah potensi wisata yang bisa dibanggakan,” katanya.
Kenapa sejumlah potensi itu belum terlalu mengemuka, Ahdi menyebut pembangunan sektor kepariwisataan di Pasaman masih pada tahap pembangunan pondasi. Promosi untuk sejumlah andalan kepariwisataan di daerah ini juga masih kurang.
“Langkah kita baru di tapakan awal,” sambungnya. “Tapi ini tidak main-main.” Dijelaskan Ahdi, dari 10 program prioritas di RPJMD Pasaman, salah satu di antaranya adalah sektor kepariwisataan.
Dengan kata lain, dijelaskan Ahdi, apakah duet Bupati Benny Utama dan Wakil Bupati Sabar AS dinilai sukses atau tidak dalam membangun Pasaman, “Salah satu tolak ukurnya adalah pembangunan pariwisata,” kata Ahdi. (spa)