Wako Fadly Amran, Penerima Anugerah Kebudayaan PWI 2022

Ketua Bundo Kanduang Sumbar, Prof. Raudha Thaib didampingi Penasehat Bundo Kanduang Kota Padang Panjang Ny. Dian Puspita Fadly Amran tengah memberikan materi pada Bimtek Peranan Bundo Kanduang dalam Kaum dan Tatanan Masyarakat di aula Disdikbud, Jumat (3/12).(ist)


Padang Panjang – Walikota Padang Panjang Fadly Amran BBA Datuak Paduko Malano, bersama sembilan Kepala Daerah Kabupaten/Kota lain di Indonesia, ditetapkan sebagai penerima Anugerah Kebudayaan pada HPN  (Hari Pers Nasional) tahun 2022, di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, 9 Februari 2022 mendatang.

Ketetapan ini disampaikan Tim Juri, yang membahas dan menilai hasil kerja masing-masing kepala daerah itu, Jumat, (3/12) lalu di Jakarta. Mereka telah menyisihkan proposal dan video dari rekan se-provinsi, maupun provinsi lain di tanah air.

Penanggung Jawab HPN 2022, Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari, menyambut baik terpilihnya 10 nomine Anugerah Kebudayaan PWI (AK-PWI) tersebut. Prosesnya telah berlangsung sejak September lalu, hingga puncak HPN, 7-9 Februari 2022 nanti di Kendari, Sulawesi Tenggara.

“Anugerah Kebudayaan PWI hanya salah satu dari sekian banyak mata acara HPN 2022, yang juga sedang berproses. Acara lainnya ada dalam bentuk konvensi, seminar, bakti sosial, klinik jurnalisme, penganugerahan, hingga penanda tangangan kerja sama,” kata Atal.

Sepuluh  kepala daerah yang dipilih dan ditetapkan dalam rapat Tim Juri AK – PWI pada Jumat (3/12) sore, mereka beragam usia, latar belakang suku, pendidikan, agama, budaya, partai, hingga masa kerja.

Masing-masing Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Bupati Buton La Bakry, Bupati Lamandau Hendra Lesmana, Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina, Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Walikota Padang Panjang Fadly Amran Datuak Paduko Malano, Bupati Magetan Suprawoto, dan Bupati Sumbawa Barat, Musyafirin.

Menurut Ketua Pelaksana AK – PWI Yusuf Susilo Hartono, masing-masing kepala daerah tersebut berhasil dengan baik menarasikan dan memvisualkan pergulatan memenangkan kesehatan, berbasis informasi dan kebudayaan, guna mewujudkan perilaku baru.

Salah satu yang menarik, sebelum ada kebijakan prokes pandemi Covid-19, di antara daerah-daerah tersebut sudah memiliki ‘protokol warisan nenek moyang’ dalam menghadapi wabah, yang dirawat dalam adat dan tradisi setempat. Hal ini menunjukkan sekaligus bukti bahwa kebudayaan daerah itu memiliki ‘harta karun kultural’ tersembunyi, yang seringkali dilupakan oleh pemiliknya sendiri, maupun pengambil keputusan yang nir kebudayaan.

“Beruntung bagi kepala daerah yang menyadari “harta karun kultural”-nya itu. Sehingga pada saat terjadi pandemi, tinggal memadukan dengan prokes dan vaksinasi, serta berbagai aplikasi berbasis teknologi, untuk melawan Covid-19. Sekaligus untuk mewujudkan perilaku baru di berbagai bidang sosial budaya, ekonomi, perdagangan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain,” ujar Yusuf.

Presentasi di Depan Tim Juri

Untuk mendalami narasi teks proposal dan video tersebut, ke-10 kepala daerah tersebut, akan diundang ke Kantor PWI Pusat, di lantai 4 Gedung Dewan Pers, Jl. Kebon Sirih Jakarta Pusat, pada 15-16 Desember 2021.

“Pada babak ini, kepala daerah harus memaparkan sendiri dan menjawab berbagai pertanyaan pendalaman dari Tim Juri secara tatap muka, dengan mematuhi prokes yang berlaku,” tutur Yusuf Susilo Hartono, yang telah melaksanaan AK-PWI sejak pertama hingga keempat ini.

Tim Juri terdiri atas Ninok Leksono (Wartawan Senior Kompas dan Rektor Universitas Multimedia Nusantara), Nungki Kusumastuti (Dosen Institut Kesenian Jakarta, penari, bintang film), Agus Dermawan T (Penulis buku kebudayaan dan seni, pengamat seni rupa), Atal S.Depari (Ketua Umum PWI Pusat, Wartawan), dan Yusuf Susilo Hartono (Pengurus PWI Pusat, Wartawan, dan Pelukis).

Hingga kini AK-PWI ketiga, telah memilih 37 kepala daerah, diantaranya Ridwan Kamil, ketika menjadi Walikota Bandung, dan saat ini menjadi Gubernur Jawa Barat, Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi, Jawa Timur (2015-2020), Umar Ahmad Bupati Tubaba, Lampung (2017-2022), Indah Putri Indriani Bupati Luwu Utara (2016-2021), Richard Louhenapessy Walikota Ambon (2017-2022) , AS Tamrin Walikota Baubau, Sultra (2018-2023), Ibnu Sina Walikota Banjarmasin, kalimantan Selatan (2016-2021).

Bima Arya Sugiarto Walikota Bogor (2019-2024), M Taufan Pawe Walikota Pare-pare, Sulawesi Selatan (2018-2023), Ika Puspitasari Walikota Mojokerto, Jawa Timur (2018-2023) dan Tjhai Chui Mie Walikota Singkawang (2018-2023). (von)


Editor : Yuniar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *