Pengabdian masyarakat prodi dokter FK Unand di Sumanik, Kecamatan Salimpaung, Tanah Datar.
Padang – Berdasarkan data sensus ekonomi nasional, Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2020, jumlah lansia mencapai 26,82 juta jiwa (9,97%) dari total penduduk Indonesia.
Ini diprediksi meningkat menjadi 33,7 juta jiwa (11,8%) pada 2025.
Meningkatnya jumlah lansia tersebut tentu harus dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup mereka.
Di sisi lain, masalah kesehatan lansia menjadi problem utama dalam pelayanan kesehatan saat ini. Usia lanjut cenderung mengalami penyakit yang multipatologi dengan penanganan yang tidak sederhana.
Kondisi itu juga ditemui Tim Pengabdian Masyarakat dari Prodi Kedokteran, Fakultas Kedokteran (FK) Unand di Kenagarian Sumanik, Kecamatan Salimpaung, Tanah Datar.
Koordinator Pengabdian Masyarakat, dr. Firdawati, M.Kes, PhD., mengatakan, meningkatnya jumlah pasien usia lanjut, memerlukan bantuan dan perawatan medis, yakni pemeliharaan kesehatan lansia, baik dalam aspek kesehatan fisik maupun psikologis. Hal itu sebenarnya menurutnya, dapat dilakukan oleh individu non medis yaitu keluarga yang mendampingi lansia tersebut.
Di Kanagarian Sumanik, penduduk daerah ini yang berusia produktif sebagian besar meninggalkan kampung halaman untuk bekerja dan melanjutkan pendidikan di daerah lain, sehingga banyak penduduk usia lanjut yang perlu mendapat perhatian, terutama di bidang kesehatan.
Situasi di atas menjadi perhatian sivitas akademika Program Studi Kedokteran FK Unand. Pada 23 Oktober 2021, Program Studi Kedokteran mengadakan pengabdian masyarakat ke daerah ini dengan tema ”Lansia Bahagia, Keluarga berpahala”.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan pengabdian sebelumnya, yang telah dilaksanakan pada 2 Oktober 2021. Kegiatan langsung dibuka oleh Wali Nagari Kanagarian Sumaniak, Irama Yandi, dihadiri oleh wali jorong yang berada di Kanagarian Sumaniak.
Pada kegiatan pertama dilakukan serangakaian pemeriksaan kesehatan lansia, yaitu pemeriksaan fisik umum (pengukuran tinggi badan, barat badan, dan tekanan darah yang dilakukan oleh Prof. Dr. dr. Aisyah Elliyanti, SpKN M Kes, dr. Firdawati, M.Kes, PhD., dr. Yulistini, M.MedEd, dr. Fathiya Juwita Hanum, Sp.Onk-Rad, dan Dra. Elmatris, MS.
Selanjutnya lansia menjalani pemeriksaan laboratorium (kadar hemoglobin dan glukosa darah) yang dilakukan oleh dr. Zelly Dia Rofinda, SpPK(K), Dra. Dian Pertiwi, MS. Pemeriksaan mata oleh Dr. dr. Hendriati, SpM(K), dr. Rahmani Welan, M.Biomed, dr. Husnil Wardiyah, M.Biomed. Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam oleh Dr. dr. Arina Widya Murni, SpPD-KPsi FINASIM, Dr. Roza Mulyana, SpPD-K.Ger.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas dapat ditentukan gambaran kesehatan lansia di kanagarian Sumaniak. Selanjutnya pada kegiatan ini dilakukan penyuluhan dengan target lansia yang bersangkutan, serta keluarga yang mendampingi lansia tersebut di rumah.
Materi edukasi meliputi apa saja jenis makanan yang dianjurkan atau yang perlu dihindari, serta pentingnya olahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran lansia. Topik ini diberikan oleh dr. Firdawati, M.Kes, PhD.
Selanjutnya Dr. dr. Arina Widya Murni, SpPD-KPsi FINASIM memberikan materi cara mencapai sehat secara fisik, psikologis, sosial, spiritual (bio-psiko-sosio-spiritual) pada lansia. Beberapa hal yang perlu diterapkan para lansia sebagai manajemen stres adalah berfikir positif, beribadah, lakukan aktifitas yang sesuai, serta ikhlas. Untuk keluarga yang mendampingi, hal yang perlu diperhatikan adalah jika lansia terlihat murung, tidak bersemangat, penurunan kesadaran, meracau, gelisah, menolak makan obat, makan nasi dan minum, serta tidak bisa tidur segera dibawa konsultasi ke Puskesmas.
Dari kedua narasumber sama-sama bertujuan untuk menjaga kesehatan fisik dan psikologi lansia. Setelah penyuluhan melakukan senam dengan para lansia. Pendidikan dan edukasi yang tepat penting segera dilakukan agar lansia di Kanagarian Sumanik menjadi lansia yang berkualitas dan mandiri.(von)
Editor : Edwardi