Kepala Dinas Kominfo Tanah Datar Abrar (berkacamata) menyerahkan cinderamata kepada Sekretaris Dinas Kominfotik Kota Dumai Muhammad Fauzan, usai berdiskusi dalam rangka studi banding wartawan.(ist) |
TANAH DATAR – Pemerintah Kota Dumai, Provinsi Riau, mengakui, kerjasama Pemkab Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, dengan kalangan media untuk mempublikasikan berbagai kegiatan, lebih maju. Dumai akan belajar banyak ke Tanah Datar.
‘’Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian (Kominfotik Sandi) Kota Dumai masih baru. Berdiri pada 7 Januari 2019 dengan status tipe A. Humas dengan segala fung sinya juga sudah bergabung di bawah Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IPK),’’ kata Sekretaris Dinas Kominfotik Kota Dumai Muhammad Fauzan, saat menerima kunjungan puluhan wartawan yang bertugas di Kabupaten Tanah Datar dalam rangka studi banding.
Rombongan wartawan asal Luak Nan Tuo itu, didampingi Kepala Dinas Kominfo Abrar, Kabid IKP Roza Melfita, dan sejumlah staf.
Fauzan didampingi Kabid IKP Muhammad Sadam; keduanya berasal dari keturunan Sumatera Barat, menegaskan, pihaknya akan terus berbenah sehingga diharap bisa lebih berkembang, dan melakukan kerjasama terbaik dengan kalangan media di tengah anggaran belanja yang sangat terbatas.
Tidak seperti Tanah Datar, ujarnya, Pemko Dumai melalui Dinas Kominfotik belum dapat memberikan reward kepada wartawan, sebagaimana yang sudah lama dilakukan Pemkab Tanah Datar melalui Dinas Kominfo. Kendati demikian, menurut Fauzan, pihaknya terus berupaya meningkatkan bentuk-bentuk kerjasama dengan pers.
‘’Di Kota Dumai banyak perusahaan-perusahaan swasta. Kami berusaha melakukan kerjasama dengan investor itu, terutama menyangkut dengan apresiasi untuk wartawan dalam menunaikan tugas, termasuk dalam hal fasilitasi publikasi dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berdampak positif terhadap masyarakat dan daerah,’’ ujarnya.
Sementara Muhammad Sadam menambahkan, kerjasama media dengan Dinas Kominfotik diawali dari acuan hukum yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Walikota, verifikasi, dan pengajuan proposal kerjasama oleh media dan ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kerjasama bagi media yang memenuhi syarat. Saat ini, katanya, Pemko Dumai sudah bekerjasama dengan 75 media online, 13 media cetak harian, satu radio, dan tiga televisi.
Kami, tegasnya, masih perlu memperkuat jalinan kerjasama dengan media, namun terkendala minimnya ketersediaan anggaran. Anggaran Kominfotik Kota Dumai, menurut dia, terkecil di Provinsi Riau untuk kerjasama media. Anggaran mengecil, jelasnya, setelah urusan kerjasama media dan publikasi itu dipindahkan dari Humas Sekda.
Mulai 2022 mendatang, Pemko Dumai akan berusaha meningkatkan kerjasama dengan media, mengacu kepada pola kerjasama yang sudah diterapkan Pemkab Bengkalis dan Siak. Kedua daerah itu, menurutnya, dinilai sudah maju dalam hal kerjasama media dan penyebarluasan informasi.
‘’Model e-wartawan yang sudah berkembang di Bengkalis dan Siak itu juga akan kita berlakukan, setelah aturan hukumnya ditetapkan melalui Peraturan Walikota atau aturan lainnya yang sah,’’ katanya.
Kepala Dinas Kominfo Tanah Datar Abrar menjelaskan, studi banding wartawan yang difasilitasi pihaknya merupakan reward yang diberikan kepada wartawan, karena berhasil mencapai target-target sebagaimana diatur dalam kerjasama media dengan pemerintah daerah.
Selain reward, tegasnya, studi banding juga bermanfaat untuk refreshing, pengayaan wawasan, dan menjalin komunikasi dengan jajaran terkait di daerah yang menjadi sasaran kegiatan. Tahun ini, katanya, studi banding dilakukan ke Dinas Kominfotik Kota Dumai dan redaksi Surat Kabar Harian Tribun Pekanbaru.
‘’Kota Dumai punya keterkaitan erat dengan Tanah Datar dan Sumatera Barat. Di sini ada ribuan perantau Minang. Kebutuhan bahan pangan pokok dan sayur mayur banyak dipasok dari Tanah Datar. Semoga kerjasama ini akan terus berkembang, sehingga saling memberi keuntungan dan kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat,’’ sebut Abrar.(mus)
Editor : Yuniar