Padang Pariaman – Ikatan Keluarga Piliang Tungkar (IKRAR) Sungai Durian, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman menggelar Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Basapa Badunsanak HUT IKRAR ke-35, Minggu (28/11). Lomba ilmu Agama itu dibuka Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman Aprinaldi di Surau Pulau Tungkar.
Aprinaldi dalam kegiatan yang ditandai penabuhan beduk itu mengatakan, lomba MTQ Basapa Badunsanak mengukur kekuatan pola pikir generasi dalam mengembangkan ilmu agama. “Walau mereka telah banyak menggali ilmu agama di TPA/TPSA, MDA dan Pondok Pesanteran, namun keahlian mereka mengembangkan ilmu agama harus diuji dengan lomba MTQ Basapa Badunsanak,” ujar Aprinaldi dalam kegiatan yang juga dihadiri Camat Patamuan Imran, Kepala KUA Kasmir, Muspika, Perantau Jakarta (Juni Asni, Syafrizal, Bujang) dan Wali Nagari Sungai Durian Saprijoni.
Dia menyebutkan, santri lulusan SLTA dan perguruan tinggi yang hafal lima juz Alquran dapat mendaftarkan diri menjadi anggota TNI/Polri. Untuk mereka juga diberikan keringanan persyaratan. “Untuk itu, Penyuluh Agama dan Guru-guru Ngaji di TPA/TPSA, MDA dan Pondok Pesantren kami minta meningkatkan mutu pendidikan ilmu agama,” harap Aprinaldi.
Ketua IKRAR Sungai Durian Razahibir Dt. Alek Cumano mengatakan, adanya nama MTQ Basapa Badunsanak disebabkan pengurus dan anggota kelompok IKRAR Sungai Durian menetapkan dalam musyawarah puluhan tahun silam. Kelompok IKRAR memimpin dan melindungi warga Kecamatan VII Koto Sungai Sarik lama, sebelum dimekarkan pemerintah.
Kecamatan VII Koto Sungai Sarik telah dimekarkan pemerintah menjadi tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Patamuan, Kecamatan Padang Sago dan Kecamatan VII Koto Sungai Sarik. “Walau demikian, kepemimpinan ninik mamak, alim ulama dan tokoh masyarakat tetap melakukan tugasnya melaksanakan peraturan adat di wilayah hukumnya warga Kecamatan VII Koto Sungai Sarik lama,” kata Razahibir.
Jadi, setiap Peringatan HUT IKRAR Sungai Durian dimeriahkan dengan lomba Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Basapa Badunsanak. Peserta kafilahnya dari santri TPA/TPSA, MDA dan Pondok Pesantren terletak dalam wilayah Kecamatan VII Koto Sungai Sarik lama, terbagi tiga kecamatan Kecamatan Patamuan, Kecamatan Padang Sago dan Kecamatan VII Koto Sungai Sarik.
MTQ Basapa Badunsanak digelar satu kali dalam setahun, secara bergiliran dalam tiga kecamatan. Biaya pelaksanaan MTQ Basapa Badunsanak ditanggung masyarakat dan perantau. “MTQ Basapa Badunsanak HUT IKRAR ke 35 ini diperkirakan menelan dana sebanyak Rp 30 juta,” terang Razahibir.
Ketua Panitia Penyelenggara MTQ Basapa Badunsanak HUT IKRAR ke 35, M. Indra Febriadi mengatakan, MTQ Basapa Badunsanak dengan lomba Tilawah Remaja dan Dewasa, Tartil Quran Dasar, Tahfiz Quran, Tilawah Lanjud Usia (Lansia), Mushabaqah Sarhil Quran (MSQ) dan lomba Qasidah Rebanan.
MTQ Basapa Badunsanak berlangsung dua hari, Minggu dan Senin, diikuti 500 kafilah lebih mewakili 25 TPA/TPSA, MDA dan Pondok Pesantren. Bertujuan untuk mempererat hubungan silaturahmi ranah atau kampung dengan rantau.
Tak hanya memperkuat ranah dan rantau, MTQ Basapa Badunsanak menggali bibit kader kafilah untuk menghadapi lomba MTQ tingkat Sumbar dan tingkat Nasional. (von)
Editor : Yuniar