Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy dan didampingi Bupati Agam Andri Warman dan Walikota Bukittinggi Erman Safar menggunting pita pertanda diresmikannya surau kayu Al Iqra Green House Lezatta.(ist) |
Bukittinggi – Surau Kayu Al-Igra yang berlokasi di Komplek Objek Wisata Green Lezatta di Jorong Koto Hilalang, Nagari Lambah, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam diresmikan oleh Wakil Gubernur Sunbar, Audy Joinaldy, Jumat (29/10).
Peresmian Surau dengan desain Surau Tuo di Pariaman itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy dan didampingi oleh Bupati Agam Andri Warman, dan Walikota Bukittinggi Erman Safar.
Peresmian itu turut disaksikan Wakil Walikota Marfendi, Kalapas Kelas IIA Bukittinggi Martin, Kepala Cabang Bank Nagari Bukittinggi Tasman, mantan Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi Datuak Nan Tujuah, serta undangan lainnya.
Owner Green House Lezatta Eliana mengatakan, pendirian surau kayu ini dalam rangka menarik kembali budaya lama yang dikembangkan dalam konsep pariwisata.
Kehadiran surau ini nantinya bisa menjadi edukasi bagi pengunjung, terutama generasi muda dibidang agama, adat, dan budaya.
“Kita ingin kembali kemasa silam. Untuk itu surau kayu Al-Iqra Lezatta kita dirikan dengan bentuk menyerupai surau tuo zaman dahulu. Selain itu, sejumlah kaligrafi dan barang-barang kuno kita tempatkan di surau ini, dengan tujuan agar orang yang berada di dalamnya akan merasakan nuansa tempo dulu,” kata Eliana.
Menurutnya, keberadaan surau kayu lezatta sangat penting untuk menunjang aktivitas pengunjung. Surau kayu ini tidak hanya dijadikan sebagai tempat untuk melaksanakan shalat lima waktu, namun juga akan dijadikan sebagai sarana pendidikan untuk memberikan edukasi di bidang agama, adat dan budaya.
“Kita juga berencana memfungsikan surau kayu ini untuk belajar tahfidz quran bagi anak anak warga sekitar lezatta selama satu tahun. Setiap anak yang belajar tahfiz di tempat ini nantinya tidak akan dikenakan biaya alias gratis. Kita akan bergerak secepat mungkin untuk mencari tenaga pengajar agar anak-anak bisa mulai belajar tahfiz di surau kayu Al-Iqra Lezatta ini. Kita berharap surau kayu yang dibangun ini betul-betul berfungsi. “Tidak hanya bagi pengunjung lezatta, tapi juga masyarakat umum,” ujar Eliana.
Wakil Gubernur Sumbar menyampaikan apresiasi atas pengembangan yang dilakukan oleh Owner Lezatta. Ia menyebutkan, Ini adalah salah satu objek wisata yang bisa menarik banyak orang dari berbagai daerah, karena destinasi wisata yang disajikan Green House Lezatta sangat luar biasa dengan nuansa yang berbeda.
“Kehadiran surau kayu lezatta membawa kita kepada nostalgia ke masa lampau, meski bangunan surau ini adalah bangunan baru. Hal ini karena bangunan surau menyerupai surau lama, seperti lantai dan dindingnya yang terbuat dari kayu. Seperti disampaikan oleh pemilik, surau kayu ini desainnya memadukan antara rantau dan darek,” kata Wagub.
Ia mengakui, meski ia sering melintasi kawasan Lezatta, namun baru kali ini dirinya masuk dalam objek wisata tersebut. Ia juga mengaku terkejut melihat destinasi yang ada di dalam Green House Lezatta. “Ini keren dan bagus sekali, karena di dalamnya ada bunga dimana-mana dan banyak sekali koleksi-koleksi benda tua. Ini bener-benar memberikan edukasi,” ujar Audy.
Ia menambahkan, saat ini sektor pariwisata di Sumbar telah mulai menggeliat kembali dengan telah dibukanya destinasi wisata.
Pembukaan sektor wisata ini setelah hampir semua daerah lepas dari kebijakan PPKM level tiga dan empat. Jadi, wisatawan dapat menikmati kembali destinasi wisata di Sumbar, meski dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Saatnya destinasi wisata kita untuk berbenah terutama untuk kebersihan dan pelayanan agar wisatawan yang datang terkesan dan ingin berkunjung kembali. Tidak perlu berpikir tentang pengembangan dulu. Sekarang kita buka dulu dan benahi yang sudah ada. Jaga kebersihan dan pelayanan,” ujarnya.
Bupati Agam Andri Warman menyampaikan selamat atas diresmikannya surau kayu Lezatta. Menurutnya, upaya pengembangan destinasi yang dilakukan Lezatta sangat mendukung program pemerintah daerah, terutama dalam program dibidang agama dan wisata.
“Konsep yang ditawarkan Green House Lezatta sejalan dengan program unggulan daerah, yakni pariwisata, peningkatan rumah tahfidz, dan peningkatan pendidikan. Saya ingin di Agam banyak rumah tahfidz berdiri yang nantinya dikelola oleh camat, walinagari dan walijorong. Ternyata Owner Lezatta Eliana sudah menyiapkan surau kayu untuk Rumah Tahfiz,” kata Andri Warman.(melati)
Editor : Musriadi Musanif