Sekdis Dikpora, Hertati dan Kabid Dikdas, Yurnal memantau pelaksanaan ANBK yang diikuti murid kelas V SD/MI. (ist) |
Pariaman – Sebanyak 79 SD/MI se-Kota Pariaman mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). ANBK diberikan kepada murid kelas lima.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman Kanderi didampingi Kabid Dikdas, Yurnal ketika melakukan pemantauan pelaksanaan ANBK dibeberapa SD/MI di Kota Pariaman, Senin (15/11).
Kadis Dikpora menjelaskan ANBK merupakan salah satu terobosan pemerintah dalam melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sekolah. ANBK diklaim sangat penting untuk meningkatkan mutu sistem pendidikan di Indonesia. ANBK juga berfungsi untuk pemetaan sekolah dan sangat berpengaruh terhadap penentuan akreditasi sekolah.
Lebih dijelaskannya, ANBK adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. ANBK merupakan pengganti dari Ujian Nasional (UN) yang diikuti oleh siswa kelas VI (lima) SD/MI saat ini.
Untuk Kota Pariaman pelakanaan ANBK dibagi menjadi 2 (dua) gelombang. Gelombang pertama dilakukan mulai Tanggal 15 s.d 18 November 2021 dan dibagi menjadi 2 shif . Gelombang kedua akan dilaksanakan pada Tanggal 22 s.d 25 November 2021.
“Gelombang kedua akan dilakukan bagi murid SD/MI yang gagal dalam melaksanakan ANBK pada gelombang pertama, jadi apabila sekolah tersebut berhasil dalam melaksanakan ANBK gelombang pertama, secara otomatis tidak akan mengikuti ANBK gelombang kedua, “ terangnya.
Panduan Operasional Standar (POS) pada penyelenggaraan ANBK, selain siswa kelas V, peserta lain yang mengikuti ANBK adalah siswa SMP kelas 8, siswa SMA kelas 11. Siswa dipilih secara acak atau random di setiap satuan pendidikan dengan metode yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan.
“Ada dua cara pelaksanaan ANBK yang diterapkan Disdikpora Kota Pariaman. Ada sekolah mandiri dan ada yang melaksanakannya di sekolah lain. Kita memberikan apresiasi kepada pihak sekolah yang telah berhasil melaksanakan ANBK mandiri, karena kita lihat dengan keterbatasan sarana, beberapa sekolah tersebut mam pu melaksanakannya secara mandiri. Hal ini juga nantinya akan menjadi catatan khusus Kementerian untuk memberikan bantuak sekolah tersebut, “ terangnya.
Ia menambahkan, sebanyak 15 SDN di Kota Pariaman telah melaksanakan secara mandiri dan 2 SDN diantaranya mampu melaksanakan mandiri dan bisa menjadi tempat SD/MI lainnya untuk melaksanakan ANBK. Untuk simulasi ANBK, SD/MI se Kota Pariaman secara serentak juga sudah melakasnakannya sebanyak tiga kali.
Pelaksanaan ANBK juga dibagi menjadi dua metode, pertama online dan kedua semi online.
Online maksudnya adalah dalam pelaksanaan siswa langsung mengerjakan soal setelah berhasil login, sementara untuk semi online maksudnya soal di download oleh server terlebih dahulu pada paginya, dan server nantinya yang akan membagikan ke klien dan semi online biasanya akan dilakukan bagi sekolah yang memiliki labor komputer.
“Kita berharap kepada pihak sekolah, nantinya akan melakukan ANBK secara mandiri dan tidak ditempat sekolah lain. Tujuannya adalah agar pihak sekolah lebih faham dan mengerti seperti apa proses ANBK tersebut”, harapnya.
Peninjauan pelaksanaan AN BK untuk SD/MI di Kota Pariaman oleh Kanderi juga didampingi oleh Sekretaris Disdikpora Kota Pariaman Hartati Taher dan Kepala Bidang Pendidikan dasar Disdikpora Kota Pariaman Yurnal. (melati)
Editor : Musriadi Musanif