Eka Putra |
Tanah Datar – Sektor pertanian menjadi penyumbang yang cukup besar untuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tanah Datar. Untuk itu, pemerintah daerah memberi perhatian besar terhadap pengembangan usa ha tani.
PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di suatu daerah, dalam tahun atau periode tertentu.
‘’Kontribusi sektor pertanian untuk PDRB mencapai 29,81 persen. Luas lahan pertanian mencapai 63.630 hektar,’’ kata Bupati Tanah Datar Eka Putra, Rabu (3/11), saat memberi sambutan pada panen perdana cabe merah yang dikembangkan Kelompok Tani Kabun Gadang Nagari Pandaisikek, Kecamatan X Koto.
Menurutnya, kondisi daerah yang berbukit-bukit dan lereng pegunungan sangat memungkinkan dalam pengembangan tanaman hortikultura dan sayur-mayur. Daerah penghasil hortikultura terkenal di Luak Nan Tuo adalah Kecamatan X Koto, sebagian Batipuah, Pariangan, sebagian Limo Kaum, Sungai Tarab, Salimpauang, dan sebagian Tanjung Baru.
Bupati mengatakan, pemerintah daerah memberi perhatian besar terhadap sektor pertanian. Sebagian besar, ujarnya, masyarakat menggantungkan pendapatannya dari sektor itu.
‘’Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2021, pada misi kedua tertulis, pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan perluasan lapangan kerja berbasis pertanian, industri, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)’’ kata Eka.
Eka mengatakan, dalam hal pengembangan cabe dan bawang merah, saat ini Tanah Datar punya program inovasi bernama Bang Cerah, singkatan dari Pengembangan Cabe dan Bawang Merah. Realisasi program itu, ujarnya, kini sudah mulai menampakkan hasil menggembirakan.
Bahkan, tegasnya, Tanah Datar sudah punya bibit unggul bawang merah yang bernama Sumbu Marapi. Sedangkan untuk komoditas cabe, tambahnya, kini kelompok tani bersama pemerintah daerah juga sedangkan mengembangkan bibit yang diberi nama Cabe Lamersi.
Masih dalam konteks pengembangan pertanian, bupati mengatakan, pada 2022 pihaknya juga memprogram pemberian bajak gratis untuk petani, sebagai realisasi dari janji yang pernah disampaikannya saat kampanye menjelang pemilihan kepala daerah beberapa waktu lalu.
‘’Pertanian kita masih berjalan dengan produksi berbiaya tinggi. Pemberian bantuan mesin bajak dan alat-alat mesin pertanian (alsintan) lainnya, tentu dapat membantu petani dalam menekan ongkos produksi itu. Alsintan memang tidak kita berikan langsung kepada kelompok tani, tani dikelola instansi terkait di lingkungan Pem kab Tanah Datar,’’ katanya.
Kalau kelompok tani yang mengelola langsung alsintan itu, menurut Eka, tentu akan sulit, karena biaya pemeliharaan dan penyediaan bahan bakarnya terbilang cukup besar.(veri)
Editor : Yuniar