Korban insiden tiang jaringan internet di Palupuh sedang menjalani perawatan di rumah sakit, Minggu (31/10). (ist) |
Bukittinggi – Proyek pemasangan tiang jaringan internet di Jalan Lintas Bukittinggi -Medan, tepatnya di KM 32 Jorong Sariak Laweh Nagari Nan 7, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam memakan korban.
Kali ini satu orang pekerja dilaporkan meninggal dan tujuh pekerja lainya mengalami luka luka akibat tiang yang dipasangnya roboh dan menyentuk tiang listrik sehingga pekerja tersebut kesetrum. Peristiwa itu terjadi, Minggu petang (31/10), sekitar pukul 17.45 WIB.
Kapolsek Palupuah,Ahmad Rizal yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan peristiwa itu, namun pihaknya belum mendapatkan data lengkap peristiwa itu.
“Kondisi saat ini masih hujan sehingga kita belum mendapatkan data lengkap peristiwa itu,”ujarnya.
Sementara Walinagari Nan Tujuah, Tarmizi yang dikonfirmasi Singgalang juga membenarkan adanya insiden yang mengakibatkan meninggalnya satu orang pekerja proyek pemasangan tiang jaringan internet itu.
Dijelaskanya, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.45 WIB saat itu cuaca sedang hujan tapi para pekerja tetap melaksanakan tugasnya untuk memasang tiang kabel tersebut.
Namun sekitar pukul 17.45 WIB tiang tersebut roboh dan menyentuh tiang listrik tegangan tinggi sehingga ada diantara pekerja itu yang kesentrum dan satu diantaranya meninggal, sedangkan tujuh pekerja lainya mengalami luka luka dan dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Terkait proyek dari perusahaan mana yang melakukan pemasangan tiang jaringan Internet itu, pihaknya tidak mengatahui pasti karena mereka tidak ada yang melapor ke walinagari.
“Pelaksana proyek itu tidak ada yang melapor ke kita sebagai apaeat pemerintahan di nagari sehingga kita tidak mengetahui dari kegiatan mereka itu,”ujar Tarmizi.
Informasi yang dihimpun Singgalang para pekerja proyek pemasangan tiang internet itu bersal dari Indramayu termasuk korban yang meninggal.
Saat ini korban sebagian dirawat di puskesmas setenpat dan informasinya ada yang dilarikan ke rumah sakit di Bukittinggi. (mus)
Editor : Edwardi