Kegiatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Dharmasraya.(ist) |
Dharmasraya – Pemerintah Kabupaten Dharmasraya gencar memutus mata rantai penye baran virus corona ini dengan vaksinasi massal. Hal ini guna terciptanya kekebalan kelompok ditengah masyarakat dari paparan penyakit menular seperti Covid-19.
Sejak di-launchingnya vaksina si ini pada awal Februari lalu, sampai saat ini, realisasi vaksi nasi Covid-19 di Kabupaten Dharmasraya tertinggi di Sumatra Barat untuk tingkat kabupaten.
Ini merupakan salah satu bukti keseriusan pasangan Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan Wakil Bupati Dasril Panin Dt. Labuan berserta jajaran dan pihak terkait lainnya dalam menangani Covid-19. Dinas Kesehatan setempat mencatat dari target 179.257 sasaran, sudah terealisasi 52,4 persen atau 93.989 sasaran.
Sasaran vaksinasi ini terdiri dari, SDM kesehatan 1.450 sasaran, petugas publik 14.942 sasaran, lansia 14.734 sasaran, masyarakat umum dan rentan 124.087, dan usia remaja 12 -17 tahun 24.044 sasaran.
“Alhamdulillah sampai saat ini realisasi vaksinasi Kabupaten Dharmasraya tertinggi di Sumatra Barat untuk tingkat kabupaten,” ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan Dharmasraya, Yosta Defina kepada Singgalang, baru- baru ini.
Lanjut Yosta Defina, realisasi vaksinasi ini akan terus bergerak naik, karena sampai sekarang pemerintah terus melaksanakan vaksinasi massal. Kegiatan ini dibantu pihak kepolisian, TNI dan pihak pihak terkait lainnya. Semuanya bahu membahu untuk mensukseskan program vaksi nasi Covid-19 ini. “Kita juga bersyukur kasus terkonfirmasi Covid-19 secara umum tidak ada penambahan yang berarti. Dan kita sama sama berdoa semoga Indonesia kembali pulih seperti biasa,” katanya.
Yosta Defina menambahkan, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mencatat realisasi vaksinasi dosis pertama Kabupaten Dharmasraya berada pada posisi kedua dari Kabupaten Solsel, yakni 51,55 persen, Kabupaten Solok Selatan 55, 70 persen, kemudian di posisi ketiga Kab. Sijunjung 51,34 persen.
Kemudian realisasi vaksinasi dosis kedua, Kabupaten Dhar masraya berada diurutan tertinggi yakni, 32,43 persen, pada posisi kedua Kabupaten Sijunjung 27,10 persen, dan posisi Kabupaten Solsel 22,87 persen.
“Tingginya realisasi vaksinasi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan masyarakat, kerja keras pemerintah, kepolisian, TNI dan pihak terkait lainnya,” terang Yosta Defina.
Menurut Yosta Defina, pi haknya akan terus bekerja keras sampai target sasaran vaksinasi tercapai, sehingga tercipta head immunity atau kekebalan kepompok masyarakat dari paparan penyakit menular Covid-19. Apabila herd immunity ini tercapai, maka masyarakat bisa kembali hidup normal tanpa was- was terpapar Covid-19.
” Yang terpenting saat ini adalah masyarakat jangan takut divaksin, dan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, sering mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir serta menjaga jarak aman,” pungkasnya.
Dalam beberapa kali kesempatan, Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan pun terus menghimbau serta meminta semua pihak untuk mempercepat capaian vaksinasi Covid-19 di wilayah kerja masing- masing.
Bupati memahami kondisi di setiap wilayah berbeda-beda. Ada masyarakat yang mau divaksin, ada pula yang sulit untuk diajak vaksin, sehingga masih ada wilayah-wilayah yang capaian vaksinasinya sangat rendah. Untuk itu, kata bupati, perlu dilakukan strategi agar masyarakat mau divaksin, dan herd immunity segera tercapai. “Paling tidak kita kejar target 60 persen dulu,” ucapnya.
Salah satu strategi yang perlu dilakukan kata bupati adalah dengan melakukan pemetaan pada wilayah-wilayah yang capaian vaksinasinya rendah, di bawah 35 persen.
“Kepada camat, tolong ini dikoordinir. Mana yang rendah kita petakan. Datangi, kita gotong royong, agar capaian yang masih rendah itu bisa meningkat. Kapan perlu saya ikut turun, kita door to door agar warga mau divaksin. Ini sangat butuh kerjasama. Sampai saat ini capaian vaksinasi kita sudah lebih 52, 4 persen. Bahkan untuk kabupaten di Sumbar, Dharmasraya sudah nomor 1 untuk capaian vaksinasi. Saya berharap, hingga akhir November ini bisa ditambah 10 persen lagi, jadi 60 persen,” pungkasnya. (von)
Editor : Musriadi Musanif