Abi, petani kopi dari Puncak Cani Desa Muaro Kalaban, Kecamatan Silungkang tengah memetik biji kopi. (ist) |
Sawahlunto – Produksi kopi robusta petani Puncak Cani Desa Muaro Kalaban, Kecamatan Silungkang, Sawahlunto mulai meningkat menjadi 1,5 ton setiap enam bulan.
“Kini, kami sudah rutin panen satu kali dalam sepekan. Satu musim panen dalam hitungan enam bulan bisa mencapai 1,5 ton,” kata Ketua Kelompok tani kopi Tunas Baru di Puncak Cani, Abi Harmoni, Selasa (2/11).
Ia mengatakan, produksi 1,5 ton kopi robusta itu dikumpulkan dari 8 hektar di lahan yang tidak satu hamparan. Produk kopi robusta petani ini di jual ke Jambi dengan harga saat ini di kisaran Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram.
“Harga jual kopi sebesar itu, masih dalam bentuk biji. Tentunya, harga akan lebih bersaing kalau kami bisa menjual dalam bentuk olahan. Mesin pengolah kopi itu yang kami perlukan untuk meningkatkan daya jual dan daya saing,” ujar Abi.
Dikemukakan Ketua Kelompok tani, dengan telah dibuka akses jalan ke perkebunan kopi di Puncak Cani, secara transportasi semakin memudahkan untuk membawa kopi yang sudah dipanen, bisa lebih efektif dan efisien dari segi waktu dan penggunaan prasarana lainnya.(von)
Editor : Musriadi Musanif