Ratusan Peserta sekolah keluarga di Bukittinggi terlihat diwisuda Selasa lalu. (ist) |
Bukittinggi – Pemerintah Kota Bukittinggi kembali menggelar wisuda sekolah keluarga di Kota Bukittinggi, Selasa (23/11) lalu. Kali ini wisuda digelar untuk angkatan ke III tahun 2021 dan diikuti sebanyak 533 peserta.
Wisuda yang dipusatkan di Auditorium Pustaka Bung Hatta itu dihadiri Walikota Bukittinggi H.Er man Safar.
Walikota Erman Safar, dalam kegiatan itu mengatakan bahwa sekolah keluarga diharapkan dapat membangun keluarga kecil bahagia, sejahtera, berkualitas dan mandiri. Hal itu dapat diwujudkan dengan 8 fungsi keluarga yang juga telah dipelajari selama melaksanakan sekolah keluarga.
“Delapan fungsi keluarga itu, fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosial pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi pelestarian lingkungan,” jelas Erman Safar.
Wako menegaskan, sekolah keluarga ini, program yang sangat efektif untuk menciptakan ketahanan keluarga. “Harapan kami, setelah mengikuti sekolah keluarga ini, kebiasaan warga dalam keluarga dapat berubah ke arah yang lebih baik. Semakin romantis, semakin harmonis dan ketahanan serta kualitas keluarga itu dapat tercipta,” pungkasnya.
Sebelumnya, kepala Dinas P3APPKB Bukittinggi, Tati Yasmarni, menjelaskan, Sekolah Keluarga telah berjalan pada tahun ketiga. Pada tahun ketiga ini, dilaksanakan 16 kali pertemuan, 4 kali merupakan kuliah umum dan 12 kali merupakan pertemuan tatap muka bertahap.
“Tahun 2020 lalu sekolah keluarga memang ditiadakan karena pandemi covid-19. Sehingga peserta yang mengikuti sekolah keluarga tahun 2021, merupakan peserta tahun 2020 yang direkrut dari pilihan pemerintah kelurahan,” jelasnya.
Peserta sekolah keluarga angkatan ke III tahun 2021 ini, berjumlah 720 orang. Dimana setiap kelurahan diberi kesempatan untuk mengurus rata rata 20-30 peserta. Dari pelaksanaannya, hanya 533 yang diwisuda hari ini, yang memenuhi syarat.
“Dari tujuh misi hebat walikota, kegiatan sekolah keluarga ini, masuk dalam Hebat di bidang kesejahteraan masyarakat. Dimana, output dari sekolah keluarga, bagaimana tercipta ketahanan keluarga,” ujar Tati.
Sementara Ketua TP PKK Bukittinggi, Ny. Fiona Erman Safar, Sekolah keluarga ini, bertujuan untuk meningkatkan indeks pembangunan keluarga, yang diukur dari tiga dimensi, ketentraman dengan empat indikator, kemandirian dengan 5 indikator dan kebahagiaan dengan 2 indikator. “Target kita, seluruh keluarga dapat mengikuti sekolah keluarga, karena materi yang diberikan sangat dibutuhkan untuk membangun keluarga yang berkualitas,” ungkapnya. (melati)
Editor : Musriadi Musanif